Pada 25 Januari, satu bendungan di tambang yang dioperasikan Vale roboh di Kota Brumadinho di negara bagian yang sama, menewaskan sekitar 300 orang dalam bencana tambang paling mematikan di Brazil.
Dalam perkembangan terpisah pada Jumat, warga dari satu kota dekat bendungan lain di negara bagian Minas Gerais, yang dioperasikan oleh Arcelor Mittal, juga dievakuasi, kata para pemadam kebakaran tetapi tidak memberi rincian atau mengatakan mengapa bendungan tersebut berisiko.
Vale mengatakan dalam satu pernyataan bahwa badan pertambangan Brazil memerintahkan evakuasi tersebut di bendungan Gongo Soco setelah perusahaan konsultan Walm menyatakan sertifikat yang menjamin kondisi stabilitas belum dikeluarkan untuk bendungan itu.
Dikatakan, pihaknya telah mengintensifkan pemeriksaan di kawasan tersebut dengan memasang alat untuk mendeteksi getaran-getaran dan mengundang sejumlah konsultan internasional untuk menilai situasi.
Sebagai langkah keamanan, 500 warga Kota Baro dos Cocais, tempat bendungan itu berada, dipindahkan ke sebuah sarana olahraga terdekat, kata kotapraja itu di halaman Facebooknya.
Juga pada Jumat, pihak berwenang menutup terminal pelabuhan yang dioperasikan Vale di Vitoria, di Negara Bagian Espirito Santo, di bagian tenggara Brazil, karena terkait polusi.
Baca juga: Seorang remaja selamat setelah dua hari tertimbun reruntuhan rumah susun di Istanbul
Pewarta: Antara
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019