"Untuk tahun ini kami masih prioritas di infrastruktur riset, baik untuk mendukung riset itu sendiri maupun untuk mendukung ekonomi berbasis riset," kata Handoko saat dihubungi Antara, Jakarta, Minggu.
Handoko menuturkan LIPI akan menyelesaikan infrastruktur untuk biomaterial, biomedik, pendukung metrologi kimia, ekonomi kreatif digital, serta repositori dan depositori data ilmiah.
Dia menuturkan semua infrastruktur tersebut adalah infrastruktur riset strategis yang belum ada, dan akan menjadi fasilitas riset nasional yang bisa diakses oleh semua kalangan termasuk akademisi dan industri.
Pembangunan infrastruktur riset untuk seluruh peneliti Indonesia itu ditujukan untuk memperbanyak hasil penelitian dan meningkatkan kualitas riset.
Sebelumnya, LIPI menargetkan akan mencetak sebanyak 100 profesor riset pada 2019 untuk meningkatkan kebutuhan dan kualitas profesor riset.
Handoko mengatakan para profesor riset sangat diperlukan untuk penelitian secara kelompok dengan kolaborasi dari berbagai instansi.
"Karena memang kurang. Bukan hanya untuk peneliti LIPI, kita setidaknya kalau punya grup riset minimal harus ada satu profesor riset," katanya.
***3***
Baca juga: LIPI akan bentuk tim kajian reorganisasi
Baca juga: LIPI komitmen untuk kembangkan bahan antikanker dari organisme laut
Baca juga: Tiga daerah dengan tingkat penerimaan hoaks tinggi menurut survei LIPI
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019