Pelatih kepala Semen Padang Syafrianto Rusli mengatakan dirinya senang melihat perkembangaan pemain asing yang mulai beradaptasi dengan tim meskipun belum berjalan secara maksimal.
Salah satunya adalah Tristan Koskor yang baru datang ke Indonesia pada Jumat (8/2) dan kemudian terbang ke Kota Padang untuk bergabung dengan rekan-rekannya.
Menurut dia, perbedaan cuaca tentu menjadi persoalan bagi pemain berkebangsaan Estonia tersebut karena di negaranya suhu sangat dingin sementara di Kota Padang cukup panas. Hal ini tentu menjadi kendala bagi pemain dengan postur 191 sentimeter tersebut.
"Baru saja latihan di sini, mukanya memerah karena panas, mungkin butuh waktu bagi dirinya beradaptasi. Namun sejauh ini untuk teknik sebagai penyerang dia cukup menguasai," katanya.
Ia mengatakan pada latihan ini dirinya memberikan latihan memperbaiki sistem pertahanan tim mulai dari garis tengah hingga lini belakang. Menurut dia, hari ini timnya dua kali melakukan latihan, pada Senin pagi tim melakukan latihan fisik dan sore latihan taktik pertandingan.
"Sejauh ini semua berjalan baik meskipun baru satu minggu latihan penuh dan kita optimis dalam mencapai target nantinya," kata dia.
Sementara pemain Semen Padang Tristan Koskor mengakui dirinya kesulitan dengan cuaca di Indonesia namun hal tersebut tidak membuatnya menyerah membantu tim Semen Padang berlaga di kompetisi Liga 1. Menurut dia, permainan di Indonesia jauh berbeda dengan di negaranya, sepak bola di sini banyak kontak fisik dan permainan lebih cepat.
"Saya berusaha untuk bermain baik dan mencetak gol bagi tim Semen Padang nanti," kata dia.
Sebelumnya Semen Padang telah mendatangkan tiga pemain asing yaitu Shukurali Pulatov pemain berkebangsaan Uzbekistan yang berposisi sebagai pemain bertahan, Mario Barcia berkebangsaan Argentina yang berposisi gelandang bertahan, dan Nildo Victoria Juffo pemain berkebangsaan Brazil yang berposisi gelandang serang.
Baca juga: Semen Padang kembali datangkan tiga pemain baru
Baca juga: Semen Padang hentikan perburuan pemain
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019