Kuningan, Jabar (ANTARA News) - Jalur penghubung antara Kabupaten Kuningan dan Ciamis, Jawa Barat, sempat tertutup longsoran tebing setinggi 30 meter dan sempat tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.Longsor ini diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama kurang lebih 2 jam
"Longsor sempat memutus jalur Kuningan-Ciamis, namun saat ini sudah kembali normal," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin di Kuningan, Senin.
Agus mengatakan tebing yang longsor setinggi kurang lebih 30 meter, lebar 30 meter dan panjang 30 meter bertempat di Desa Cimenga, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan. Untuk kejadian pada Senin (11/2) sekitar jam 15.30 WIB.
Untuk longsor yang menimpa jalan penghubung Kuningan dan Ciamis itu, kata Agus, disebabkan intensitas hujan yang tinggi mengguyur daerah tersebut selama 2 jam.
"Longsor ini diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama kurang lebih 2 jam. Dan untuk jalur yang bisa dilalui baru satu, karena material longsor juga banyak," ujarnya.
Agus menambahkan tidak hanya jalur Kuningan-Ciamis saja yang putus. Namun longsor juga mengakibatkan jalan penghubung dua kecamatan terputus.
"Kami juga mendapat laporan ada longsoran juga di mana mengakibatkan jalan penghubung Kecamatan Subang dan Cipasung terputus," katanya.
Di Kabupaten Kuningan sampai dengan 10 Februari ini sudah ada 16 kejadian longsor dan juga beberapa kejadian bencana alam lain, karena intensitas hujan yang tinggi.
Menurut Agus bencana itu diakibatkan intensitas hujan di Kuningan yang mulai tinggi, sehingga tanah mudah gembur dan mengakibatkan longsor.
Untuk longsor yang terjadi lanjut Agus ada yang sekala kecil sampai sedang, namun bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Material longsoron mengakibatkan jalan penghubung desa dan kecamatan tertutup. Namun kami pastikan tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Baca juga: Dalam 10 hari terjadi 16 kali longsor di Kuningan
Baca juga: Jalur selatan Jabar longsor di Ciamis
Baca juga: 18 kilometer jalan tertutup akibat longsor di Kuningan
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019