"Kami minta warga jika hujan terus menerus sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Penyelidik Bumi Badan Geologi Bandung PVMBG Kementerian ESDM, Yunara Dasatriana di Lebak, Selasa (12/2).
Berdasarkan laporan BMKG sepanjang Februari 2019 curah hujan cenderung meningkat dan kondisi ini bisa mempercepat gerakan tanah.
"Kami yakin jika hujan turun dipastikan retakan tanah itu akan bergeser dan menimbulkan longsor," katanya menjelaskan.
Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, gerakan tanah tipe rayap di Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga sebenarnya cukup lambat dan hanya mengalami sedikit perkembangan retakan.
Topografi kemiringannya, ujar dia, tidak terlalu terjal. Dengan demikian, kondisi geologi antara tanah dan batuan yang ada di dalamnya mampu meresap air dan membuat tanah jadi gembur.
"Kondisi bangunan rumah warga juga dipantau mengalami kerusakan akibat adanya retakan tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Camat Cimarga Vidia Indra mengatakan masyarakat yang terdampak bencana retakan tanah telah diminta agar waspada.
Saat ini, jumlah rumah yang mengalami kerusakan tercatat 104 rumah dan beberapa di antaranya rusak berat.
"Kami minta warga jika hujan sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Baca juga: PVMBG Bandung kunjungi retakan tanah di Lebak
Baca juga: Warga terdampak bencana retakan tanah diminta mengungsi
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019