Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan infrastruktur perkotaan masih menghadapi setidaknya empat tantangan, yang pertama yakni bagaimana semua pihak dilakukan pemanduan oleh pemerintah daerah dan kepada daerahnya untuk bisa mengarah pada pengembangan perkotaan yang berkelanjutan....ada tantangan bagaimana pemda bisa menggerakkan potensi daerah untuk maju bersama mewujudkan kota yang diidamkan, ada masalah di sana...
"Jadi ada tantangan bagaimana pemda bisa menggerakkan potensi daerah untuk maju bersama mewujudkan kota yang diidamkan, ada masalah di sana," kata Widya Iswara Utama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso Ernawi di Jakarta, Rabu.
Selanjutnya, tantangan alat pendukung, yaitu rencana dan desain sebuah kota di mana Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sudah ada, namun tidak semua diikuti secara detail.
"Nah, ketika sudah ada pun, desain kotanya tidak disiapkan dengan sempurna atau lebih sempurna. Jadi, dari aspek perencanaan dan perancangan sendiri tiap kita beda-beda," ungkap Imam.
Mantan Direktur Jenderal bidang Konstruksi ini menyampaikan, tantangan ketiga yang juga dihadapi yakni regulasi pengembangan kota itu sendiri, di mana hal tersebut berfungsi mengawal visi warga dan kepala daerah, serta perencanaan dan desain yang mungkin akan dikembangkan terus.
"Regulasi itu juga harus memadai, seperti perizinannya, terkait dengan pelaksaan pembangunannya, terkait dengan insentif kepada pihak yang memudahkan pembanginan dan ikut berkontribusi," papar Imam.
Tantangan terakhir yaitu soal pembiayaan yang dapat mendukung terwujudnya rencana dan desain infrastruktur kota itu.
"Nah, sehingga interaksi kesemuanya itulah yang membuat bagaimana kota kita sekarang," tukas Imam.
Baca juga: Rumah mikro jadi solusi rumah nyaman di perkotaan
Baca juga: Arsitek sebut rumah panggung baik untuk antisipasi banjir
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019