Harga cabai di Pasar Rawamangun anjlok

14 Februari 2019 16:19 WIB
Harga cabai di Pasar Rawamangun anjlok
Tumpukan cabai siap jual di Pasar Rawamangun Jakarta Timur (Antara Foto/ Agus Saeful Iman)

Harga anjlok karena bertepatan dengan panen raya di sejumlah daerah

Jakarta (ANTARA News) – Harga cabai di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis anjlok dibandingkan dengan pekan lalu karena terjadi panen raya di sejumlah sentra produksi komoditas itu.
     
Di pasar Rawamangun, harga cabai keriting turun 50 persen dari harga Rp40.000 per kilogram menjadi Rp20.000 per kilogram, begitu juga harga cabai rawit turun 50 persen  dari Rp35.000 per kilogram menjadi Rp17.000 per kilogram.
     
"Penyebab harga cabai turun  karena petani di daerah sedang panen cabai sehingga persedian cabai terpenuhi," ujar Iqbal,  pedagang cabai yang ditemui di Pasar Rawamangun, Kamis.

Dia mengantakan, harga cabai turun membuat jumlah pembeli ikut berkurang.

"Saat harga cabai naik,  ibu-ibu membeli cabai dengan jumlah banyak  untuk persediaan sampai beberapa hari ke depan supaya tidak kehabisan. Tapi saat harga cabai turun, ibu-ibu hanya membeli cabai sesuai kebutuhannya saja," ujar Iqbal
     
Pedagang yang saat ini sedang bersekolah di Universitas Pamulang (UNPAM) jurusan Akuntasi  mengaku mendapatkan suplai cabai dari petani di  Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
     
Sementara itu, harga  bawang putih di pasar itu justru naik sekitar 40 persen dari Rp28.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram.
     
Menurut pedagang bawang putih, Reza, kenaikan harga bawang putih disebabkan karena suplai bawang putih dari Thailand juga berkurang.
     
"Saya menyuplai bawang putih dari Thailand, karena di Indonesia tidak ada suplaier bawang putih," kata Reza.
    
Reza juga mengatakan bahwa Pasar Rawamangun tidak menjual bawang putih lokal karena semua bawang putih disuplai dari Thailand dan China.
    
Sedangkan untuk harga komoditas sayur mayur lainnya masih stabil.

Baca juga: Petani di Bantaeng untung dari program pengembangan cabai
 

Pewarta: Agus Saeful Iman dan Ganet Dirgantara
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019