• Beranda
  • Berita
  • Hindarkan permukiman terisolasi, jembatan dibangun di Aceh Barat

Hindarkan permukiman terisolasi, jembatan dibangun di Aceh Barat

14 Februari 2019 16:20 WIB
Hindarkan permukiman terisolasi, jembatan dibangun di Aceh Barat
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan gantung yang baru selesai sekitar 95 persen, di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, Aceh, Jumat (8/2/2019). Pemerintah melalui Dana Otonomi Khusus Aceh (Doka) tahun 2018 membangun jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sikundo dan Desa Jambak di Kecamatan setempat sepanjang 90 meter guna membebaskan jembatan tali yang sejak 1979 menjadi sarana penyeberangan warga melintasi sungai Meureubo. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Mengenai insfratruktur, kami menargetkan selama pemerintahan kami akan membangun tujuh jembatan rangka baja di atas Krueng Meureubo untuk mengatasi keterisolasian warga

Meulaboh, Aceh  (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh berkomitmen melakukan upaya percepatan membebaskan permukiman warga yang terisolasi dengan membangun jembatan sebagai jalan alternatif melewati Sungai Meureubo.

"Mengenai insfratruktur, kami menargetkan selama pemerintahan kami akan membangun tujuh jembatan rangka baja di atas Krueng Meureubo untuk mengatasi keterisolasian warga," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS, di Meulaboh, Rabu, melalui pernyataan yang disampaikan Dinas Komunikasi Infomasi dan Persandian setempat.

Hal itu disampaikan saat membuka musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Kaway XVI. Melalui kegiatan tersebut diharapkan muncul usulan - usulan baru untuk langkah percepatan pembangunan itu.

Ramli, MS dalam arahannya menyampaikan, pada musrenbang tahun ini, pihaknya juga fokus pada pemantapan syariat Islam, termasuk membebaskan keterisolasian warga pedalaman, membuka lapangan kerja baru, meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah itu.

Ia juga berpesan agar para "keuchik" atau kepala desa di Aceh Barat dapat menganggarkan honor untuk muadzin masjid, menghidupkan kelompok majelis taklim dan berbagai kegiatan keagamaan lain di setiap gampong (desa).

Ramli berharap agar penganggaran yang disusun tepat sasaran dan bisa membuka lapangan kerja sehingga kesejahteraan masyarakat akan terwujud melalui peran serta pihak desa masing - masing.

"Anggarkan kegiatan yang bisa membuka lapangan kerja seluas - luasnya untuk masyarakat, contohnya saya telah membagikan bibit karet dan pinang, memberikan modal usaha Rp5 juta - Rp15 juta untuk masyarakat," katanya.

Untuk sektor pendidikan Ramli memiliki program satu sekolah memiliki satu orang honorer sebagai petugas kebersihan sehingga sekolah akan bersih dan terawat, murid dan guru pun dapat belajar dan mengajar dengan nyaman.

Hadir pada musrenbang ini, anggota DPRK Aceh Barat dapil 4, Usman, Nurhayati dan Herman, unsur muspika Kecamatan Kaway XVI, para kepala SKPK, tokoh masyarakat dan tokoh agama se - Kecamatan Kaway XVI.

Baca juga: Undang seluruh perangkat, program inovasi desa Aceh Barat dimantapkan

Baca juga: Ratusan "gampong" Aceh Barat warganya dibantu pulsa listrik

Baca juga: Pemkab Aceh Barat hadiahkan Rp1 juta tiap santri

Pewarta: Anwar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019