Dalam keterangan pers yang diterima Antara, salah satu andalan dari X-T30 adalah bodi yang makin enteng dan ringkas dengan bobot 383 gram untuk meningkatkan stabilitas saat memegang kamera.
Fujifilm mengganti Selector Button dengan Focus Lever untuk menyediakan ruang pegangan tambahan di bodi belakang.
Fujifilm juga merancang monitor LCD di kamera ini lebih tipis, yaitu 1,3 milimeter dan menawarkan respons layar sentuh yang lebih baik.
X-T30 memiliki ISO terendah 160, yang sebelumnya hanya tersedia sebagai ISO tambahan, sekarang sudah ada saat memotret RAW. Kamera ini menggunakan mesin X-Processor 4 serta peningkatan algoritma AF untuk mempertinggi akurasi dalam deteksi wajah atau mata.
Fujifilm memperkenalkan fungsi face select untuk memberikan prioritas fokus otomatis pada wajah yang dipilih ketika beberapa wajah telah terdeteksi dalam bingkai.
Selain itu, mereka juga meningkatkan kinerja mode Advanced SR Auto dan Auto Focus sehingga kamera secara otomatis memilih pengaturan yang optimal dari 58 preset.
X-T30 dapat merekam video 4K (resolusi 3810 x 2160) dan 6K (6240 x 3510). Kamera ini juga mendukung format DCI (17:9) untuk memberi tampilan sinematis pada video.
Di Indonesia, Fujifilm X-T30 dijual di kisaran harga Rp13.000.000 dan tersedia mulai akhir Maret 2019.
Baca juga: Fuji GFX 100MP, mirrorless dengan stabilisasi gambar build-in
Baca juga: Fujifilm hadirkan kamera Hybrid pertama dengan motion mode
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019