Jakarta (ANTARA News) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN bergerak di jasa konstruksi telah berkontribusi dalam pembangunan sejumlah proyek strategis nasional di berbagai sektor antara lain bandar udara, bendungan, jalan tol, jalur perkeretaapian hingga kelistrikan.Untuk sektor jalan tol, Waskita turut berkontribusi dalam pembangunan beberapa jalan tol dengan total panjang 1.300 km yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiarti menyebutkan Waskita telah menyelesaikan pembangunan beberapa bandara, antara lain Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sarana dan Gedung Bandara Kertajati Jawa Barat, Terminal dan Sarana Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, serta Runway, Apron, dan Taxiway Bandara APT Pranoto Samarinda Kalimantan Timur. Selain itu Waskita saat ini juga sedang membangun Terminal baru Bandara Minangkabau Padang, Sumatera Barat.
"Manfaat pembangunan bandara tersebut antara lain adalah peningkatan jumlah pergerakan pesawat per hari dari sebelumnya 122 pergerakan menjadi 128 pergerakan," kata Shastia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pembangunan bandara beserta fasilitasnya tersebut juga berdampak pada peningkatan jumlah penumpang per hari dari sebelumnya 13.333 orang menjadi 14.474 orang dan peningkatan pergerakan kargo per hari dari sebelumnya 66 ton menjadi 70 ton (contoh pada Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah).
Pada sektor bendungan, Waskita telah menyelesaikan pembangunan bendungan Raknamo, Nusa Tenggara Barat dan sedang membangudi wilayah lainnya antara lain Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Bendungan Way Sekampung Lampung, Bendungan Rukoh Nanggroe Aceh Darussalam, Bendungan Leuwikeris Jawa Barat.
Selanjutnya, Bendungan Karian Banten, Bendungan Tiga Dihaji Sumatera Selatan, Bendungan Jlantah Jawa Tengah, Bendungan Bener Jawa Timur, Bendungan Temef Jawa Timur, Bendungan Gondang Jawa Timur, Bendungan Margatiga Lampung.
Manfaat pembangunan bendungan tersebut antara lain sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air, sumber irigasi, sumber air bersih bagi masyarakat, dan pengendali banjir.
Untuk sektor jalan tol, Waskita turut berkontribusi dalam pembangunan beberapa jalan tol dengan total panjang 1.300 km yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Dari keseluruhan jalan tol tersebut, total 468 km telah beroperasi antara lain Bekasi - Cawang - Kampung Melayu seksi 1B dan 1C, Ciawi - Sukabumi seksi 1, Kanci - Pejagan, Pejagan - Pemalang, Pemalang - Batang, Batang - Semarang, Solo - Ngawi, Ngawi - Kertosono, Salatiga - Kartasura, Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi seksi 1.
Manfaat dari pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Jakarta-Surabaya) yaitu dapat memangkas waktu tempuh dari 20 jam menjadi 12-15 jam. Sedangkan manfaat Jalan Tol Trans Sumatera (Bakauheni-Palembang) yaitu dapat memangkas waktu tempuh dari 12 jam menjadi sekitar 6 jam.
"Waktu tempuh yang lebih singkat tersebut dapat menurunkan biaya pengiriman logistik khususnya biaya bahan bakar dan menjaga kualitas komoditas yang dikirim," kata Shastia.
Pada sektor jalur perkeretaapian, Waskita telah menyelesaikan pembangunan sarana dan prasarana kereta api antara lain Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan dan Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.
Pada sektor kelistrikan, Waskita sedang membangun transmisi listrik berkapasitas 500 kV di Sumatra yang membentang sejauh 395 km dari New Aur Duri ke Perawang.
Proyek ini mulai dikerjakan pada 2015 dan ditargetkan selesai pada tahun 2019 dengan nilai kontrak sebesar Rp6,1 triliun. Pembangunan proyek ini dilakukan untuk mendukung program pemerataan elektrifikasi di Pulau Sumatera.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019