• Beranda
  • Berita
  • Capres diminta paparkan kebijakan energi untuk dorong ekonomi

Capres diminta paparkan kebijakan energi untuk dorong ekonomi

15 Februari 2019 16:48 WIB
Capres diminta paparkan kebijakan energi untuk dorong ekonomi
Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal. (ANTARA News/Ade Irma Junida)

kebijakan pembangunan energi termasuk soal distribusi hingga penentuan harga harus dikaitkan dengan pembangunan industri

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga kajian ekonomi Center of Reform on Economics (Core) Indonesia menyatakan kedua calon presiden diminta untuk bisa memaparkan kebijakan ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam debat kedua 17 Februari mendatang.

"Energi itu tidak bisa berdiri sendiri, dia modal dasar pembangunan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Perdebatan nanti jangan hanya soal cara mendorong lifting minyak atau energi baru terbarukan tapi bagaimana pemanfaatannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal dalam diskusi di Jakarta, Jumat.

Menurut Faisal, kebijakan pembangunan energi termasuk soal distribusi hingga penentuan harga harus dikaitkan dengan pembangunan industri.

"Lemahnya industri kita karena harga energi mahal, jadi bagaimana kedua capres menjawab masalah ini, terobosan seperti apa, ini yang kita tunggu," katanya.

Selain bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, Faisal menyebutkan kebijakan energi juga harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Harga BBM untuk transportasi maupun untuk listrik harus seperti apa kebijakannya. Energi juga harus disesuaikan dengan struktur pendapatan masyarakat," tuturnya. 

Faisal menambahkan kedua capres secara umum memiliki visi misi sektor energi yang tidak berbeda jauh. Dengan demikian, konsep pembangunan ekonomi dari sisi pemanfaatan energi akan jadi hal yang dutunggu publik.

"Bagaimana konsep kebijakan energi untuk mendorong ekonomi, itu kita ekspektasi kan dalam debat nanti," pungkas Faisal.


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019