"Meski di desa lain banjir mulai surut, namun sejumlah desa di wilayah kami masih terendam banjir dengan ketinggian satu meter lebih," kata Camat Montallat Mastur ketika dihubungi dari di Muara Teweh, Jumat.
Kawasan yang terparah terendam banjir, yakni Montallat II dengan ketinggian bervariasi sampai 1 meter, sedangkan Kelurahan Montallat I (Maligoi) merupakan tempat yang paling parah dengan ketinggian 1,5 meter. Kecamatan Montallat merupakan kecamatan paling selatan Kabupaten Barito Utara atau hilir Sungai Barito. Kawasan ini merupakan kawasan paling parah diterjang banjir karena berada di dataran rendah.
"Biasanya setelah banjir di kecamatan lain di wilayah hulu surut, di daerah kami masih karena banjir mengalir ke hilir dan waktunya relatif lama dari daerah lain," kata Mastur.
Warga Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru, Igang mengatakan banjir di daerah juga masih merendam kawasan rumah penduduk dan jalan, namun ketinggiannya mulai berkurang. Saat ini banjir masih merendam kawasan Manggala dengan ketinggian 30 cm.
"Di tempat ini juga merupakan kawasan terparah saat diterjang banjir, kalau tidak hujan di wilayah hulu diperkirakan malam ini akan surut," ujarnya.
Pemantauan di Muara Teweh, Jumat sore, banjir sempat merendam sejumlah kawasan penduduk dan jalan di dataran rendah yang biasa menjadi langganan banjir. Jalan tersebut, diantaranya sebagian Jalan Merak, Jalan Imam Bonjol, Jalan Dahlia dan Panglima Batur kini sudah surut.
"Banjir cepat surutnya sehingga sebagian jalan sudah kering," ujar Hamsi warga Jalan Imam Bonjol Muara Teweh.
Baca juga: Banjir rendam ratusan rumah di Barito Utara-Kalteng
Baca juga: Enam kecamatan di Barito utara terendam banjir
Pewarta: Kasriadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019