...harus diakui secara internasional itu adalah bahwa Natuna itu Indonesia dan 200 mil laut ke utara itu adalah Zona Ekonomi Ekslusif kita.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah telah menyiapkan zona melaut hingga wilayah kerja minyak dan gas bumi di kawasan Natuna, Kepulauan Riau, sebagai upaya menunjukan kedaulatan bangsa kepada dunia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di hadapan para perwira Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang sedang mengikuti Rapim Kopassus di Jakarta, Jumat, menyebut pengelolaan kawasan itu diharapkan rampung pertengahan 2019 ini.
"Pemerintah buat di Natuna itu pangkalannya dan nelayan-nelayan itu gembira sekali, nanti disiapkan areanya, cold storage-nya , lapangan terbang, pelabuhan dan lain sebagainya. Kita sudah siapkan juga tanker jadi nanti bisa isi bahan bakar di laut, sekarang sedang proses, rencananya pertengahan tahun bisa kita operasikan. Jadi itu adalah salah satu hal yang memperlihatkan bahwa wilayah itu adalah kedaulatan kita. Dan yang kedua nanti ada juga aktivitas drilling minyak di sana," katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut diungkapkan Luhut setelah ditanyai salah satu perwira Kopassus, perihal klaim Tiongkok atas Laut Cina Selatan atas perairan Natuna.
Menurut purnawirawan TNI itu, Indonesia terlalu besar untuk berpihak pada satu pihak, yaitu baik timur maupun barat.
"Dan harus diakui secara internasional itu adalah bahwa Natuna itu Indonesia dan 200 mil laut ke utara itu adalah Zona Ekonomi Ekslusif kita. Kalau soal perang, saya berpikir tidak ada perang dalam 15-20 tahun ke depan, perang terbuka misalnya," tambahnya.
Namun demikian, mantan Menko Polhukam itu dengan tegas mengingatkan setiap perwira harus memiliki kewaspadaan dan wawasan tinggi serta nilai-nilai yang harus dipegang teguh.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019