• Beranda
  • Berita
  • Kemenperin yakin pesantren mampu cetak "santripreneur" modern

Kemenperin yakin pesantren mampu cetak "santripreneur" modern

16 Februari 2019 13:02 WIB
Kemenperin yakin pesantren mampu cetak "santripreneur" modern
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menegah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih memperhatikan produk sabun cuci piring merek Suntree yang dihasilkan oleh Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin di Desa Belambangan, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Jadi, mereka tidak hanya mampu memproduksi barang yang bagus, tetapi juga santripreneur yang modern

Jakarta (ANTARA News) -  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis pesantren mampu mencetak wirausaha industri modern, karena selain didukung jumlah santri yang besar, pondok pesantren juga memberikan bekal bagi kepribadian para santri sehingga memiliki jiwa dan mental yang tangguh.

"Kami optimis akan tumbuh pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dari lingkungan ponpes," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menegah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Untuk itu, lanjut Gati, Kemenperin terus melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para santri agar bisa berindustri sebagai bagian dari pelaksanaan Program Santripreneur.

Menurut Gati, Program Santripreneur bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para santri dalam menekuni wirausaha yang lebih inovatif dan berdaya saing.

Langkah strategis ini diakukan dengan pemanfaatan teknologi digital yang sedang berkembang seiring penerapan industri 4.0.

"Jadi, mereka tidak hanya mampu memproduksi barang yang bagus, tetapi juga santripreneur yang modern," ujarnya.

Salah satu implementasi proyek percontohan pada program ini, dilaksanakan di Ponpes Ushuluddin, Desa Belambangan, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Kegiatan yang digelar pada 14 Februari 2019 tersebut, Kemenperin memfasilitasi loka karya tentang cara pemasaran digital yang diikuti sebanyak 400 santri.

"Kegiatan workshop di bidang e-commerce ini melatih dan membina para kepala produksi dan santri yang terlibat dalam produksi di masing-masing unit usaha yang sudah ada di ponpes," tutur Gati.

Baca juga: Menperin ajak santri milenial berwirausaha sektor digital

Baca juga: CEO Bukalapak: Presiden sampaikan jangan unsintall Bukalapak

Baca juga: Presiden Jokowi terima CEO Bukalapak di istana


 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019