Warga Jakarta minati apartemen dan kondotel

16 Februari 2019 19:07 WIB
Warga Jakarta minati apartemen dan kondotel
Salah satu kondotel The Grove Suites Kuningan yang dikembangkan PT Bakrieland Development Tbk melalui anak usaha PT Bakrie Swasakti Utama. Tingginya animo masyarakat untuk membeli hunian di kawasan ini membuat perusahaan ini akan membangun satu lagi superblok berorientasi TOD. (ANTARA News/ Ganet)

Jakarta (ANTARA News) - Produk properti berupa apartemen dan kondotel masih diminati warga Jakarta.

Hal itu terlihat dari penjualan kedua produk tersebut yang dibangun PT Bakrie Swasakti utama anak usaha PT Bakrieland Development tbk di kawasan Rasuna Epicentrum hampir seluruhnya terserap pasar.

"Untuk produk apartemen yakni The Masterpiece dan Empyreal telah terjual 95 persen sedangkan untuk Ocea Condotel sudah terjual 80 persen. Kami menargetkan tahun 2019 seluruhnya bisa habis terjual," kata Kepala Departemen Penjualan PT Bakrie Swasakti Utama, Ansen Wahyudi Syam  di Jakarta, Sabtu.

Ansen mengatakan sebagian besar pembeli apartemen dan kondotel di Rasuna merupakan warga Jakarta yang berprofesi sebagai pimpinan perusahaan  di kawasan Kuningan Jakarta Selatan serta beberapa diantaranya merupakan orang-orang kedutaan besar.

"Alasan mereka membeli apartemen dan kondotel di Rasuna Epicentrum karena lokasinya yang mudah dijangkau serta memiiki fasilitas lengkap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Meskipun disebut pasar apartemen tahun 2018 stagnan  yang dipengaruhi iklim politik karena adanya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, juga dibarengi dengan masih tingginya suku bunga dan lemahnya nilai tukar akibat kondisi ekonomi global, namun kenyataannya penjualan di Rasuna tiidak terpengaruh, kata Ansen.

Ansen juga melihat kebijakan relaksasi Loan To Value (LTV) serta penurunan pajak properti (PPnBM dan Pajak Barang Sangat Mewah) memberikan pengaruh positif terhadap penjualan produk apartemen dan kondotel yang dikembangkannya..

Dia mengungkapkan, potensi risiko yang menyebabkan pasar apartemen cenderung lesu tidak akan terlalu berpengaruh pada properti segmen atas mengingat produk yang dipasarkan rata-rata di atas Rp1 miliar.

“Mengingat produk yang kami tawarkan punya pangsa pasar berbeda. Jika ditarik benang merahnya, penjualan properti segmen atas memang relatif lebih lamban lantaran waktu pengambilan keputusan di sisi konsumen yang lebih panjang,” katanya.

Sedangkan untuk kondotel akan menggandeng operator hotel bintang empat mengingat permintaannya sangat tinggi di kawasa itu. "Tingkat hunian di kawasan Rasuna masih tinggi mencapai 85 persen, hal itu yang membuat produk kami cepat terjual," ujarnya.

Ansen menjelaskan bagi pembeli unit kondotel pihaknya memberikan hak tinggal sebanyak 25 kali dalam satu tahun ditambah jaminan pengembalian investasi sebesar 10 persen untuk dua tahun pertama.

Perusahaan konsultan properti Colliers Internasional mengungkapkan  fakta bahwa masyarakat Jakarta lebih memilih menabung daripada membelanjakan uangnya ke dalam bentuk properti. Alasan turunnya minat dipicu oleh pertumbuhan harga tahunan apartemen, yang tercatat lebih rendah (2,5 persen) dari tingkat inflasi 2018 sebesar 3,13 persen.

Untuk itu, terkait rencana penjualan ketiga produk, PT Bakrie Swasakti Utama justru terus berupaya menarik minat konsumen dengan mengimplementasikan strategi yang sudah terbukti berhasil pada tahun lalu.

"Tahun lalu properti disebut lesu, tapi penjualan kami masih tetap ada. Lalu penjualan di awal tahun ini sendiri sudah cukup memuaskan, meski belum mencapai 100 persen dari target yang ditentukan tiap bulannya. Dan kami tetap yakin, di akhir tahun semua produk yang tersisa akan terjual seluruh,” kata Ansen.

Tingginya minat masyarakat membeli produk properti di Rasuna, membuat induk perusahaan PT Bakrieland Development Tbk berencana mengembangkan proyek baru di kawasan ini.

"Kami akan kembangkan Rasuna Park, yang merupakan proyek mixed use berbasis Transit Oriented 
Development (TOD) pada lahan seluas 9,5 hektare," kata  Presiden Direktur & CEO Bakrieland, Ambono Janurianto belum lama ini. 
Baca juga: Sisihkan uang dari minum kopi sudah bisa beli rumah

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019