• Beranda
  • Berita
  • Status siaga kebakaran lahan segera ditetapkan untuk Riau

Status siaga kebakaran lahan segera ditetapkan untuk Riau

17 Februari 2019 11:24 WIB
Status siaga kebakaran lahan segera ditetapkan untuk Riau
Riau Siaga Kebakaran Seorang warga mengamati kebakaran lahan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (10/3). Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan sejak 7 Maret lalu selama tiga bulan ke depan, dengan pertimbangan potensi kebakaran lahan dan hutan di Riau yang semakin meluas karena faktor kemarau yang tidak normal dan masih adanya pembukaan lahan dengan membakar. ANTARA FOTO/Wahyudi/FBA/nz/16.

Dua daerah berstatus siaga, jadi sudah terpenuhi aturan

Oleh Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni

Pekanbaru,  (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan akan segera menetapkan status siaga kebakaran lahan dan hutan (karlahut) menyusul masifnya bencana tersebut pada awal 2019 ini hingga mulai berdampak terjadinya kabut asap di sejumlah daerah.

"Insya Allah kalau tidak Senin (18/2), Selasa (lusa) kami rapat koordinasi dengan pihak terkait. Nanti hasilnya kami putuskan setelah rapat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.

Edwar menjelaskan bahwa secara regulasi, Pemerintah Provinsi Riau telah memenuhi syarat untuk segera menetapkan status siaga karlahut 2019. Sebab, dua daerah di Riau, yakni Kota Dumai dan Bengkalis telah terlebih dahulu menetapkan status tersebut medio pekan ini.

Syarat penetapan status siaga karlahut di tingkat provinsi, kata Edwar, dapat dilakukan setelah ada dua kabupaten atau kota menetapkan status tersebut terlebih dahulu.

"Secara aturan sudah. Dua daerah berstatus siaga, jadi sudah terpenuhi aturan," katanya.

Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai secara bersamaan menetapkan status siaga kebakaran lahan. Pemerintah Bengkalis menetapkan status tersebut setelah ratusan hektare lahan di Pulau Rupat terbakar hebat. Hingga hari ini, upaya pemadaman dengan pengerahan ratusan personel gabungan dan masyarakat terus berlangsung.

Sementara Pemkot Dumai menetapkan status yang sama setelah sejak awal pekan ini kota pelabuhan itu diselimuti kabut asap hingga sempat menyentuh level bahaya.

Pendampingan BNPB

Lebih jauh Edwar Sanger menjelaskan jika Pemprov Riau telah menetapkan status siaga karlahut maka pihaknya segera berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Jelas. Begitu sudah ditetapkan, saya akan lapor ke BNPB untuk minta bantuan dan pendampingan. Termasuk minta tambahan helikopter dan lainnya," ujarnya.

Namun, untuk saat ini dia menegaskan akan mengoptimalkan kekuatan yang ada, terutama dua helikopter bantuan KLHK dan pihak swasta Sinarmas. Heli Super Puma Sinarmas dan Bell 412 KLHK dalam beberapa hari ini menjadi andalan untuk kegiatan patroli dan upaya pemadaman melalui operasi pengeboman air.

"Kita manfaatkan dulu yang ada, bantuan KLHK dan swasta saat ini," kata Edwar.

Baca juga: Riau perpanjang status siaga kebakaran hutan-lahan

Baca juga: 124,5 hektare lahan Riau terbakar selama Januari

Baca juga: Api melalap 497,7 hektare lahan di Riau

Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019