• Beranda
  • Berita
  • Regu penolong selamatkan delapan penambang emas yang terperangkap dalam lubang

Regu penolong selamatkan delapan penambang emas yang terperangkap dalam lubang

17 Februari 2019 16:20 WIB
Regu penolong selamatkan delapan penambang emas yang terperangkap dalam lubang
Seorang penyelamat memanjat sebuah poros dalam upaya penyelamatan penambang emas ilegal yang terjebak di Kadoma, Zimbabwe, Jumat (15/2/2019). (REUTERS/PHILIMON BULAWAYO)
Battlefields, Zimbabwe (ANTARA News) - Tim penolong Zimbabwe pada Sabtu berhasil menyelamatkan delapan penambang emas ilegal dalam keadaan hidup dari sekitar 70 orang yang pada awal pekan ini terperangkap di dalam lubang yang banjir.

Pemerintah telah menyatakan kecelakaan itu sebagai bencana, kata para pejabat dan saksi mata.

Kecelakaan di Battlefields, 175 km sebelah barat Harare, terjadi pada Selasa malam dan memperlihatkan isyarat bahaya yang dihadapi penambang emas ilegal yang pada tahun lalu menyumbang sebagian besar dari produksi sebanyak 33 ton emas, demikian reuters melaporkan.

"Sejauh ini kami berhasil mengeluarkan delapan penambang dalam keadaan hidup dan kami masih harus menilai dan menemukan para penambang lagi di lubang tambang yang masih hidup," Tapererwa Paswavaviri, wakil kepala rekayasa pertambangan pemerintah kepada wartawan di tempat kejadian.

Baca juga: Wisatawan tewas diserang buaya di taman nasional Zimbabwe

Baca juga: Ulat jadi tumpuan hidup banyak keluarga Zimbabwe


Para penambang itu, yang berlumuran lumpur, segera dibawa oleh para petugas sebelum berbicara kepada para wartawan. Para penolong menghentikan operasi mereka sebentar karena hujan turun.

Menteri Pemerintahan Lokal July Moyo mengatakan dalam pernyataan pada Jumat pemerintah telah menyatakan insiden itu bencana dan hingga 70 orang mungkin masih terperangkap di dalam lubang.

battlefields dan kawasan-kawasan sekitar kaya akan deposit emas dan terkenal di kalangan penambang rakyat, yang dikenal dengan nama "Makorokoza". Mereka menggunakan peralatan sederhana dan generator untuk memompa air.

Redaktur: Maria Dian A.

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019