"Kedua kandidat ini sama-sama mencari aman dan tidak menguasai persoalan lingkungan hidup yang diamanatkan dalam pasal 28 H dan pembangunan berwawasan lingkungan di pasal 33 UUD 1945," katanya saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.
Teguh menuturkan baik capres Jokowi dan Prabowo perlu memberikan strategi yang jelas dan cara mengukurnya seperti swasembada pangan mengingat impor dilakukan pada tujuh sumber pangan pokok dan masalah lingkungan hidup, termasuk konflik agraria.
Dia menyayangkan kurangnya elaborasi dan strategi baru dari dua capres tersebut.
Dia juga mengatakan pada awal Prabowo telah mengatakan bahwa lingkungan hidup menjadi inti masalah, namun tidak mengelaborasi secara rinci.
"Kalau inti masalah, seharusnya kan ini bahas secara lebih tajam caranya seperti apa mengukurnya seperti apa," ujarnya.
Begitu juga dengan biodiesel, katanya, seharusnya perlu disampaikan pengembangan ke depan karena implikasinya akan terjadi keragaman monokultur dalam skala besar.
Baca juga: Kepala Bappenas: Debat kedua lebih sentuh masalah substansial
Baca juga: Jokowi: Menjaga keseimbangan harga pangan sulit
Baca juga: Peneliti: Capres tidak menyinggung masalah perubahan iklim
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019