Jakarta (ANTARA News) - Isu lingkungan hidup dinilai tidak menjadi fokus dari kedua calon presiden dalam debat capres putaran kedua pada Minggu (17/2/2019).Kedua pasangan masih melihat isu pangan, energi, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai suatu yang terpisah-pisah,
"Kedua pasangan masih melihat isu pangan, energi, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai suatu yang terpisah-pisah," kata Manajer Pengelolaan Pengetahuan Yayasan Madani Bekelanjutaan Anggalia Putri di Jakarta, Selasa.
Anggalia mengatakan kedua capres belum dapat melihat bahwa lingkungan hidup merupakan benang merah dan menjadi penggerak utama dari isu-isu lainnya.
Anggalia mengatakan secara umum capres nomor satu, Joko Widodo lebih menekankan pada berbagai langkah kebijakan, program dan proyek terkait kelima isu debat.
Namun dia menilai calon nomor satu kurang mengelaborasi permasalahan dan solusi mendasar yakni permasalahan tata kelola.
"Pembahasannya pun masih terpisah-pisah seakan tidak ada benang merah," kata Anggalia.
Sementara itu calon nomor dua Prabowo Subianto cenderung menekankan kepada kata-kata yang lebih populis yaitu tentang kemandirian, swasembada, serta kepemilikan nasional versus asing.
"Namun dia tidak dapat menjelaskan bagaimana konsep untuk mencapai swasembada pangan dan lainnya," kata dia.
Selain itu, isu kerusakan hutan, deforestasi, serta rehabilitasi lingkungan hidup juga tidak disebut oleh kedua kandidat.
"Jokowi sempat sekali menyebutkan masalah korupsi, sumber daya alam serta masyarakat adat dalam debat, sementara Prabowo tidak menyebutkan sama sekali tentang masyarakat adat," kata dia.
Baca juga: Walhi: debat capres kedua "menakutkan" dalam konteks perubahan iklim
Baca juga: Pengetahuan dua capres soal Revolusi Industri 4.0 timpang
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019