• Beranda
  • Berita
  • Kuliah "online" dapat tingkatkan kualitas pendidikan, kata Menristekdikti

Kuliah "online" dapat tingkatkan kualitas pendidikan, kata Menristekdikti

18 Februari 2019 22:59 WIB
Kuliah "online" dapat tingkatkan kualitas pendidikan, kata Menristekdikti
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir (kedua kiri) didampingi Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Naim (kedua kanan) Ketua Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) Priyo Suprobo (kiri) dan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Runtung Sitepu (kanan) bersiap membuka Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik PTN BH, di Medan, Sumatera Utara, Senin (18/2/2019). Sidang Paripurna yang dihadiri 107 delegasi senat akademik dari 11 PTN BH tersebut berfungsi untuk menjalin kerja sama strategis dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat guna mengembangkan ilmu pengetahuan. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/foc. (ANTARA FOTO/IRSAN MULYADI)

Kuliah 'online' merupakan pembelajaran baru dan tengah diuji coba oleh tujuh perguruan tinggi di Tanah Air

Medan, (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi H Mohamad Nasir mengatakan kuliah secara "online" atau pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dapat meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi.

"Kuliah 'online' merupakan pembelajaran baru dan tengah diuji coba oleh tujuh perguruan tinggi di Tanah Air," katanya usai menjadi pembicara utama pada Sidang Paripurna Majelis Senat Akademi (MSA) PTNBN tahun 2019 di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan, Senin.

Materi yang disampaikan Menristekdikti pada kesempatan itu adalah "Pengembangan SDM dan Sarana Prasarana Penunjang Akademik".

Uji coba pembelajaran secara daring atau "e-learning", menurut menteri, mulai dilaksanakan pada awal bulan Februari 2019. "Diharapkan pembelajaran melalui online dapat diterapkan di lingkungan perguruan tinggi dan termasuk di USU," ujar Nasir.

Ia menyebutkan, perkuliahan dengan metode baru ini sejalan dengan kemajuan dan tuntutan zaman era globalisasi.

"Selain itu juga dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, bahwa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus bisa dikuasai oleh pendidikan tingggi," katanya.

Nasir menjelaskan, perguruan tinggi yang tidak bisa menguasai perkembangan teknologi yang semakin maju dan terus berkembang pesat akan tertinggal jauh. "Pemerintah memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran perguruan tinggi di Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan pihaknya tengah melakukan uji coba sistem kuliah online atau pembelajaran secara daring (e-learning) di tujuh perguruan tinggi yakni di Yogyakarta, Manado, Gorontalo, Pontianak, Banjarmasin, dan Banda Aceh.

"Jadi pada 2 Februari 2019 di Yogyakarta sistem pembelajaran yang baru dimulai yakni kuliah online atau e-learning," katanya.

Dengan sistem perkuliahan daring ini, kata dia, maka mahasiswa tidak harus datang ke kota (kuliah di kampus), tidak harus kos, termasuk tidak harus meninggalkan pekerjaan, namun tetap bisa menjalani aktivitas perkuliahan.

Ia menjelaskan, sistem kuliah online seperti itu bukan hal yang baru. Sebab telah banyak Universitas kelas dunia yang menerapkan, di antaranya The Ohio State University (AS), University of Oregon (AS), dan Kings College London (Inggris).

Baca juga: Menristekdikti uji coba kuliah daring di tujuh perguruan tinggi

Baca juga: Onno Purbo beri kuliah IT online gratis

Baca juga: Cyber University bakal awasi kuliah online, ini penjelasannya

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019