• Beranda
  • Berita
  • Indian Oil tandatangani kesepakatan tahunan pertama pembelian minyak AS

Indian Oil tandatangani kesepakatan tahunan pertama pembelian minyak AS

19 Februari 2019 07:38 WIB
Indian Oil tandatangani kesepakatan tahunan pertama pembelian minyak AS
Seorang wanita melintasi logo Indian Oil di luar SPBU di New Delhi, India. (REUTERS/Adnan Abidi)

Kami perkirakan banyak volume akan pergi dari Venezuela, Afrika barat, dan Iran, jadi masuk akal untuk memiliki jaminan pasokan berjangka dari AS...

New Delhi (ANTARA News) - Indian Oil Corp (IOC), perusahaan penyulingan minyak terkemuka India, telah menandatangani kesepakatan tahunan pertamanya untuk membeli minyak AS, membayar sekitar 1,5 miliar dolar AS untuk 60.000 barel per hari dalam tahun yang berakhir Maret 2020 untuk mendiversifikasi sumber minyak mentahnya, ketua IOC, Senin (18/2).

IOC adalah pengilangan negara India pertama yang membeli minyak AS di bawah kontrak tahunan, dalam kesepakatan yang juga akan membantu meningkatkan perdagangan antara New Delhi dan Washington.

Perusahaan sebelumnya telah membeli minyak AS dari pasar spot dan menandatangani kesepakatan jangka pendek pada Agustus untuk membeli enam juta barel minyak AS antara November hingga Januari.

Ketua IOC Sanjiv Singh mengatakan kontrak tahunan akan dimulai dari April. Dia menolak untuk memberikan nama penjual atau detil harga, dengan alasan kerahasiaan.

Sumber perdagangan, yang tidak memiliki kewenangan berbicara kepada media, mengatakan IOC menandatangani perjanjian dengan perusahaan minyak Norwegia Equinor yang akan memasok berbagai grade minyak mentah AS.

Equinor, yang telah mendirikan kantor di New Delhi untuk mendukung pemasaran dan perdagangan minyak, menolak berkomentar.

Indian Oil membeli sekitar 75 persen dari kebutuhan minyaknya melalui kesepakatan jangka panjang, sebagian besar dengan negara-negara OPEC.

Kesepakatan tersebut akan membantu mengurangi ketergantungan IOC pada minyak mentah OPEC, kata Kepala East of Suez Oil untuk konsultan FGE di Singapura, Sri Paravaikkarasu, seperti dikutip Reuters.

"Banyak masalah geopolitik terjadi. Kami perkirakan banyak volume akan pergi dari Venezuela, Afrika barat, dan Iran, jadi masuk akal untuk memiliki jaminan pasokan berjangka dari AS, di mana produksi minyak mentah meningkat," katanya.

"Ada dorongan untuk diversifikasi di mana-mana. Korea Selatan memberikan potongan harga untuk impor minyak mentah non-Timur Tengah," tambahnya.

India dan Amerika Serikat, yang telah mengembangkan hubungan politik dan keamanan yang erat, juga mencari untuk mengembangkan perdagangan bilateral, yang mencapai 126 miliar dolar AS pada tahun 2017 tetapi secara luas terlihat berkinerja jauh di bawah potensinya.

Kedua negara telah membentuk tujuh kelompok kepala eksekutif dengan perusahaan-perusahaan AS dan India terkemuka untuk meningkatkan perdagangan bilateral di berbagai bidang termasuk energi.

Pekan lalu importir gas utama India, Petronet LNG menandatangani kesepakatan awal untuk berinvestasi dan membeli LNG dari proyek Driftwood yang diusulkan Tellurian Inc, di Louisiana, Amerika Serikat.

Baca juga: Harga minyak naik, investor kian optimis kesepakatan produksi OPEC
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019