Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR Rahayu Saraswati mengatakan larangan ketat terhadap kampanye yang melibatkan anak berpeluang mempersulit calon anggota legislatif perempuan.Bagaimana bila caleg perempuan itu masih menyusui atau harus merawat anaknya?
"Bagaimana bila caleg perempuan itu masih menyusui atau harus merawat anaknya? Kan tidak mungkin meninggalkan anaknya saat berkampanye," kata Saras saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Begitu juga bila ada pemilih atau kader partai perempuan yang masih menyusui atau harus merawat anaknya ingin mengikuti kampanye.
Aturan ketat yang diberlakukan secara kaku, dapat menghambat pendidikan politik bagi perempuan, bahkan keterwakilan perempuan dalam politik.
"Ada perspektif yang harus diubah agar bisa mendukung keterwakilan perempuan dalam politik," tutur anggota Komisi VIII DPR itu.
Menurut Saras, seharusnya ada pengecualian terhadap larangan pelibatan anak dalam kampanye agar lebih memberikan dukungan kepada calon anggota legislatif perempuan.
"Mungkin bisa dikecualikan untuk anak balita yang masih menyusui," ujarnya.
Baca juga: Legislator: tidak semua parpol perhatikan kuota caleg perempuan
Baca juga: Pemerintah berupaya tingkatkan keterwakilan perempuan di legislatif
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019