Warga yang khawatir kucing liar berukuran sedang itu menyerang anak-anak dan binatang piaraan kemudian berusaha menangkapnya pada Selasa. Sekitar 30 warga mengepung macan dahan itu, lalu menangkapnya menggunakan jalan ikan.
"Usai memakan seekor kucing di depan rumah Pak Sahrun, kami langsung mengepung untuk menangkapnya," kata Ahmad (30), seorang warga yang terlibat dalam penangkapan macan dahan tersebut, yang berlangsung sekitar dua jam.
"Sepertinya macan dahan ini muncul dari hutan yang berada di belakang rumah Pak Sahrun. Beberapa hari sebelumnya satwa tersebut tidak pernah menampakkan diri di kompleks pemukiman kami, baru kali ini saja ia muncul," kata Ahmad, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan.
Lurah Pahandut Seberang Balap menuturkan macan dahan jantan itu terlihat di pemukiman warga sekitar pukul 09.00 WIB menurut laporan warga kawasan Jalan Wisata II.
Setelah menerima laporan tersebut, Balap bersama aparat Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabimkamtibmas) langsung menuju lokasi keberadaan macan dahan.
"Takut satwa tersebut kenapa-kenapa, dengan menggunakan mobil pribadi saya, satwa tersebut langsung dievakuasi menuju kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng untuk diserahkan," kata Balap.
Baca juga:
Populasi Macan Dahan Kalimantan Terancam Pembukaan Lahan
BKSDA ungsikan dua macan dahan di Pasaman Barat
Pewarta: Kasriadi, Adi Wibowo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019