Untuk melindungi diri dan keluarga dari DBD, dia mengaku melakukan 3M sekalipun terkadang rasa malas menerpanya, sekaligus memberikan minyak telon sebagai langkah pencegahan.
"Sama plus, perlindungan buat anak. Enggak usah anak-anak, kita saja suka sama minyak telon. Sudah kebiasaan aku ke anak-anak ngasih minyak telon sebelum mereka beraktivitas," tutur Shireen di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, mengoleskan minyak lalu sesekali memijat tubuh anak bisa menjadi salah satu cara menjalin bonding antara ibu dan anak.
"Memijat anak pakai minyak telon, menurut aku itu bonding ibu anak. Sentuhan ibu seperti vitamin booster untuk anak. Sebelum tidur dipijitin," kata dia.
Ibu tiga orang anak itu pernah terkena DBD dan berharap kondisi serupa tak terjadi pada anak-anak dan keluarganya.
Beruntung, dia tinggal di kawasan yang masyarakatnya peduli pada kebersihan dan pengendalian nyamuk aedes aegypti. Secara rutin, para juru pemantau jentik (jumantik) di perumahannya datang ke rumah, memeriksa kondisi kebersihan rumah. Shireen mengaku tertolong karenanya.
"Inisiatif di komplek aku itu bagus. Jumantik datang ke rumah untuk periksa. Ternyata di dispenser yang selama ini enggak kepikiran (dibersihkan rutin), begitu dibuka ada jentik. Padahal baru beberapa hari lalu enggak dibersihkan," tutur istri Teuku Wisnu itu.
Baca juga: Frekuensi dan waktu yang tepat untuk "fogging" menurut ahli
Baca juga: Pakar: Pengobatan DBD dengan bahan alami belum terbukti
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019