Pengamat Seni dan Pendidik di UPH yang juga juri dari kegiatan ini, Arif Sidharta menyebut panitia tidak membatasi media dan teknik yang hendak dikirimkan oleh para peserta baik untuk karya dua dimensi, videografi, dan instalasi.
"Adapun yang dikumpulkan mencakup foto karya dan data visual karya, data pribadi, konsep karya, persepsi peserta tentang Basoeki Abdullah, dan surat pernyataan karya yang dikompetisikan masih menjadi milik peserta," kata Amir di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, peserta dapat mengajukan dua karya yang dibuat dalam dua tahun terakhir yang masih menjadi milik perupa dan belum pernah diikutsertakan pada kompetisi lain.
Selain itu, peserta juga diminta menyertakan dua foto karya lima tahun terakhir yang dibuat sebelumnya untuk jadi pembanding karya yang diikutkan kompetisi.
"Ketentuan karya yang disertakan, sisi dua dimensional berupa lukisan 100x200cm atau minimal 80x80cm baik berbentuk utuh atau pun himpunan dari sebuah unit. Kalau lingkata minimal diameter 80x80cm dan maksimal 120x120cm. Sementara karya tiga dimensional punya batas maksimal 100x100x100cm," ucap dia.
Karya ini selain dikirimkan langsung ke alamat panitia di Museum Basoeki Abdullah, Cilandak juga mesti diserahkan data digitalnya melalui alamat surel di basoekiabdullartaward@gmail.
"Batas akhir pengiriman karya asli 20 peserta yang masuk nominasi pada tanggal 23 Agustus 2019 dan seleksi tahap akhir adalah 30 Agustus 2019 dan akan dipilih lima karya terbaik dari 20 karya yang masuk. Pengumuman hasil seleksi diumumkan saat pembukaan pameran di Museum Basoeki Abdullah pada 25 September 2019," ucap dia.*
Baca juga: Kemendikbud ingin anugerah seni bangkitkan dimensi spiritual kultural
Baca juga: Anugerah Seni Basoeki Abdullah angkat tema Re-mitologisasi
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019