Jakarta (ANTARA News) - Alat musik Gu Zheng meramaikan Festival Pecinan 2019 dalam rangka perayaan Cap Go Meh di kawasan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Selasa.Berbeda dengan kecapi yang berasal dari Indonesia yang mengeluarkan nada Mi Fa La Si Do, Gu Zheng hanya terdiri dari nada Do, Re, Mi, Sol dan La saja yang disetel sesuai dengan nada pentatonis China tidak ada Fa atau Si019.
Di tengah-tengah perayaan Cap Go Meh di kawasan yang dikenal sebagai China Town ini, terdapat alat musik yang dikenal sebagai Gu Zheng, yaitu alat musik tradisional Tiongkok yang sudah ada sejak 2.000 tahun lalu.
Gu Zheng adalah alat musik tradisional yang populer dimainkan masyarakat Tiongkok. Berbentuk kotak yang dimainkan dengan cara dpetik, alat musik yang terlihat seperti kecapi ini terdiri dari 21 senar untuk mendapatkan nada yang indah.
"Berbeda dengan kecapi yang berasal dari Indonesia yang mengeluarkan nada Mi Fa La Si Do, Gu Zheng hanya terdiri dari nada Do, Re, Mi, Sol dan La saja yang disetel sesuai dengan nada pentatonis China tidak ada Fa atau Si," kata Mei, seorang pemain Gu Zheng yang di temui di Festival Pecinan 2019.
Mei menambahkan nada dari alat musik Gu Zheng dan kecapi berbeda karena mengikuti dari daerah asalnya.
Mei mengungkapkan Gu Zheng bisa mengeluarkan nada Fa atau Si bila dimainkan dengan teknik tertentu. Tapi, pada dasarnya hanya terdiri dari Do, Re, Mi, Sol dan La.
Untuk Gu Zheng harus dimainkan dengan acara dipetik yang mrnggunakan kuku palsu yang dibuat dari plastik atau tempurung kura-kura.
"Gu Zheng juga tidak hanya dimainkan saat Imlek atau Cap Go Meh, tetapi Gu Zheng juga dapat dimainkan saat ada acara pernikahan, bahkan dapat dimaikan di gereja," ujar Mei.
Menurut Mei, musik itu bersifat menyeluruh dan dapat diterima setiap orang sehingga Gu Zheng tidak dikhususkan untuk acara seperti Imlek atau Cap Go Meh namun lebih umum jika dimainkan saat perayaan Imlek atau Cap Go Meh.
Pewarta: Taufik Ridwan dan Citra Maharani
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019