• Beranda
  • Berita
  • Fenomena "super snow moon" ini paling besar tahun ini

Fenomena "super snow moon" ini paling besar tahun ini

20 Februari 2019 07:05 WIB
Fenomena "super snow moon" ini paling besar tahun ini
Seorang warga berfoto dengan latar belakang fenomena bulan Supermoon di kota Lhokseumawe, Aceh, Selasa (19/2/2019). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir Fenomena Supermoon atau disebut juga Super Snow Moon terjadi saat bulan berada pada titik perige terdekat yakni 363.300 Km dari bumi sehingga bulan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama. (ANTARA FOTO/RAHMAD)
Banjarnegara (ANTARA News) - Fenomena super snow moon  teramati pada  selasa (19/2) malam dari seluruh wilayah di Indonesia dan merupakan yang kedua untuk tahun ini dan yang paling besar.  
 
"Malam ini masyarakat  menikmati fenomena bulan purnama super. Supernya karena bulan purnama tampak lebih besar dari biasanya," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi di Banjarnegara, Selasa malam.  

Sebelum supermoon 19 Februari tersebut, peristiwa yang sama sudah terjadi di  21 Januari  lalu dan  supermoon saat itu disebut super blood wolf moon.

"Fenomena super snow moon merupakan peristiwa alam ketika bulan berada pada jarak terdekatnya dari bumi (perigee), di mana posisi bulan akan berada dalam jarak kurang lebih 356,761 kilometer dari bumi," katanya.  

Dengan cuaca cerah, kata dia, fenomena tersebut dapat diamati oleh masyarakat secara langsung.  

"Tampak lebih jelas apabila menggunakan perangkat teleskop karena bulan diperkirakan akan terlihat lebih besar sekitar 14 persen dari ukuran biasanya," katanya. 

 Fenomena astronomi super snow moon, tambah dia,  juga  memengaruhi pola pasang maksimum air laut di indonesia, khususnya di pesisir Utara Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.  

 "BMKG telah mengingatkan seluruh masyarakat untuk mewaspadai dampak fenomena tersebut, khususnya potensi terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan. Jika membutuhkan pemuktahiran informasi tekait peringatan dini masyarakat dapat menghubungi kantor BMKG terdekat," katanya.  

Dengan memahami adanya sumber-sumber potensi kebencanaan di wilayah setempat, kata dia, masyarakat bisa mengetahui dan memperkuat upaya mitigasi bencana minimal untuk diri sendiri.  

 Baca juga: Super blue blood moon terlihat di Jakarta
 Baca juga: Sulit atau mudahkah astronot melihat Gerhana Bulan Total?

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019