"Truk sampah yang dimiliki baru mampu menampung sekitar 200 ton per hari, sedangkan sampah di perkotaan mencapai 500 ton, kalau seluruh Garut bisa seribuan ton per hari," kata Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Garut, Nanang, kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia mengatakan, hanya 60 persen dari 37 armada truk pengangkut sampah yang dinyatakan layak jalan.
Kendala lain yaitu infrastruktur jalan sebagai akses utama menuju TPA Pasirbajing, Kecamatan Tarogong Kaler, sulit dilintasi kendaraan pengangkut sampah, ujarnya.
Pemkab Garut, kata dia, akan melakukan perbaikan jalan menuju TPA Pasir Bajing, yang ditargetkan pada 2019 bisa terealisasikan.
"Diharapkan pada 2019 bisa tuntas perbaikan akses jalan menuju TPA Pasirbajing," katanya.
Terkait TPA sampah di Garut yang sudah melebihi kapasitas, Nanang mengakui, pihaknya akan merevitalisasi TPA Pasirbajing, karena lahan seluas 14 hektare saat ini tidak mampu menampung sampah dari Garut.
"Idealnya memang dilakukan penambahan area," katanya.
Ia menyatakan, pemerintah daerah rencananya akan membenahi satu-satunya TPA yang ada di Garut yakni TPA Pasirbajing.
Baca juga: "Miss Pure International" promosikan Bali perangi sampah plastik
Baca juga: 70 persen limbah domestik cemari Sungai Citarum
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019