Asap marak di Dumai, 14.000 masker dibagikan

20 Februari 2019 12:26 WIB
Asap marak di Dumai, 14.000 masker dibagikan
Warga melintas di jalan yang berkabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai, Riau, Jumat (15/2/2019). Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah pesisir Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis saat ini mulai menyelimuti pusat kota itu. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/ama.
Dumai (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Dumai, Riau  membagikan 14 ribu masker ke masyarakat umum dan pelajar sejak kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan mulai menyelimuti daerah ini selama beberapa pekan terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Dumai Faisal di Dumai, Riau, Rabu, menyebutkan ribuan masker ini dibagikan pada masyarakat yang melintas di sejumlah jalan umum, dan juga kepada pelajar di sekolah-sekolah.

Pembagian masker juga dilakukan petugas medis Puskesmas Dumai itu karena sejak kabut asap marak pelayanan medis mulai banyak didatangi masyarakat yang terganggu kesehatan.

Saat ini persediaan masker telah ditambah dan sudah menerima sebanyak 40 ribu lembar masker dari Dinkes Provinsi Riau untuk mengantisipasi kualitas udara tidak sehat akibat asap.

"Kesehatan masyarakat mulai terganggu akibat kabut asap. Selama ini juga terjadi peningkatan pelayanan di puskesmas, dan persediaan masker saat ini bertambah 40 ribu, bantuan dari dinas kesehatan provinsi," sebutnya.

Data Dinkes Dumai mencatat pada 15 Februari 2019 terjadi peningkatan penderita gangguan kesehatan pada tenggorokan dan pernafasan akibat asap. Sebanyak 231 orang terpaksa menjalani rawat jalan di Puskesmas.

 "Penderita yang dilayani di puskesmas terbanyak radang tenggorokan, sakit amandel dan flu, dan kita mengimbau agar di luar ruangan memakai masker supaya tidak terdampak buruk kabut asap," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Dumai Hafidz Permana.

Baca juga: Kabut asap Dumai sempat sentuh level berbahaya
Baca juga: BPBD: Puluhan hektare hutan terbakar di Dumai

Pewarta: Abdul Razak
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019