"Gajah Yeti ini sakitnya kejang-kejang, sakitnya sudah lama," kata Kepala Balai TNWK Subakir saat dihubungi di Lampung Timur, Rabu.
Subakir mengatakan, selama sakit, Yeti mendapat perawatan dari sejumlah dokter hewan.
"Yang membantu merawat banyak, ada dari dokter Way Kambas, dari Taman Safari Bogor dan dari Kementerian. Alhamdulilah sekarang sudah mulai sehat, sudah senang makanya," katanya.
Perawatan dan pengobatan saat ini masih terus diberikan oleh tim dokter hewan, untuk sementara Yeti dipindahkan ke Camp Elephant Respont Unit Way Kambas.
Riwat Yeti, kata mantan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung ini adalah gajah betina yang dievakuasi lima tahun lalu ke Pusat Latihan Gajah Way Kambas.
Hewan berbelalai dan dilindungi undang-undang itu ditemukan dalam galian kanal gajah di Desa Braja Yekti, Kecamatan Braja Harjosari, Lampung Timur.
"Yeti ditemukan dalam kanal di Desa Braja Yekti. Dia terpisah dengan induknya. Kondisinya waktu ditemukan kurus, lalu digotong sama petugas dan dibawa ke rumah sakit untuk diobati," ungkap Subakir.
Baca juga: Dua gajah jinak Way Kambas hamil
Baca juga: Warga Lampung diajak bawakan makanan untuk gajah "Erin"
Pewarta: Edy Supriyadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019