Beberapa saksi mata dan sumber medis mengatakan polisi menyerang orang yang sedang beribadah dan berusaha memindahkan gerbang logam yang menghalangi jalan masuk ke satu bangunan di sebelah Bab Ar-Rahmah untuk menunaikan shalat di dalamnya.
Polisi pada Ahad memasang rantai di gerbang tersebut, tapi warga Palestina mencabutnya setelah mereka khawatir penguasa Yahudi bermaksud menutup bangunan itu untuk nanti membuat kuil Yahudi, kata Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.
Beberapa saksi mata mengatakan polisi Israel menyerang orang yang sedang beribadah dan menangkap tak kurang dari 15 orang sementara staf medis Bulan Sabit Merah mengatakan mereka merawat sejumlah orang, yang menderita luka akibat dipukuli dan menghirup gas air mata.
Tak lama setelah peristiwa terjadi, para pejabat Muslim mengatakan polisi Israel meninggalkan kompleks masjid itu dan suasana kembali tenang sesudah kesepakatan dicapai bahwa situasi di Bab Ar-Rahmah kembali ke kondisinya sebelum polisi memasang rantai di gerbang tersebut.
Sementara itu, sedikitnya 20 orang Palestina ditembak dan cedera akibat terkena peluru aktif dan sebagian lagi menderita sesak nafas karena menghirup gas air mata saat personel Angkatan Laut Israel menyerang protes "Pawai Akbar Kepulangan" di lepas pantai di sebelah barat-laut Kota Gaza, kata Bulan Sabit Merah Palestina (PRC).
Angkatan Laut Israel melepaskan tembakan ke arah ratusan orang Palestina yang ikut dalam demonstrasi damai sebagai bagian dari protes Pawai Akbar Kepulangan di lepas pantai Kota Gaza di dekat perbatasan laut dengan Israel. Mereka menembaki dan melukai sedikitnya 20 orang.
Orang-orang yang cedera tersebut dibawa ke Rumah Sakit Dar Ash-Shifa, sebelah barat Kota Gaza, untuk diobati dan kondisi medis mereka dilaporkan tidak terlalu parah.
Banyak orang Palestina juga menderita sesak napas karena menghirup gas air mata yang ditembakkan ke arah mereka oleh pasukan Yahudi.
Baca juga: Ahli PBB: aksi global diperlukan guna hadapi pembangunan permukiman Yahudi
Penyunting: Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019