Microsoft baru-baru ini mendeteksi serangkaian serangan, yang muncul antara September dan Desember 2018 dan dialami para karyawan jaringan kebijakan luar negeri Jerman, German Council on Foreign Relations, serta kantor-kantor The Aspen Institute dan The German Marshall Fund di Eropa, kata perusahaan itu.
Rangkaian serangant tersebut, yang mengenai 104 akun karyawan di Belgia, Prancis, Jerman, Polandia, Rumania dan Serbia, diyakini berasal dari sebuah kelompok bernama Strontium, kata Microsoft.
Layanan AccountGuard juga akan tersedia di Swedia, Denmark, Belanda, Finlandia, Estonia, Latvia, Lithuania, Portugal dan Slowakia.
Menjelang pemilihan Parlemen Eropa pada Mei yang sangat penting, para pejabat Jerman berupaya meningkatkan keamanan siber setelah seorang mahasiswa berusia 20 tahun membobol data sehingga mengungkapkan kerentanan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa itu.
Baca juga: Ancaman keamanan siber sebabkan kerugian miliaran dolar bagi organisasi di Indonesia
Baca juga: Microsoft dan FB tak mau ikut-ikutan serangan siber pemerintah
Sumber: Reuters
Penyunting: Tia Mutiasari/Mohamad Anthoni
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019