• Beranda
  • Berita
  • Rupiah ditutup menguat terpicu sikap Bank Sentral AS

Rupiah ditutup menguat terpicu sikap Bank Sentral AS

20 Februari 2019 18:21 WIB
Rupiah ditutup menguat terpicu sikap Bank Sentral AS
Petugas menghitung uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang di Jakarta (ANTARA /Sigid Kurniawan)

Kemungkinan besar BI akan mempertahankan suku bunganya karena ekonomi kita stabil, pilpres juga biasa saja

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, menguat 59 poin menjadi Rp14.044 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.103 per dolar dipicu sikap dovish' Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed).

"The Fed kemungkinan akan membahas tentang menahan untuk kenaikan suku bunga. Bisa saja di 2019 ekonomi terus melambat sehingga The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim di Jakarta, Rabu.

Para pelaku pasar memang tengah menantikan risalah hasil pertemuan dewan rapat kebijakan bank sentral AS atau Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan dirilis malam ini.

Pada pertemuan 30 Januari 2019 lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya dan mengatakan akan bersabar terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Dari eksternal lainnya, adanya harapan bahwa Perdana Menteri Inggris Theresa May akan membuat kemajuan dalam mencari perubahan dalam perjanjian Brexit dengan Uni Eropa, menekan dolar AS.

PM Inggris dan pejabat Uni Eropa kini sedang bekerja untuk merevisi naskah dari kesepakatan Brexit yang sebelumnya sudah ditolak mentah-mentah oleh parlemen Inggris. "Ada optimisme parlemen akan menerima sehingga Inggris bisa keluar dari zona Eropa," ujar Ibrahim.
 
Selain itu, penurunan harga minyak dunia juga memberikan sentimen positif bagi rupiah,  di mana akan memengaruhi impor bahan bakar minyak (BBM) sehingga membantu neraca perdagangan Februari 2019.

Sementara itu, dari domestik, Bank Indonesia (BI) pada Kamis (21/2) besok diprediksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya atau BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 6 persen.

"Kemungkinan besar BI akan mempertahankan suku bunganya karena ekonomi kita stabil, pilpres juga biasa saja. Pasar masih optimistis," kata Ibrahim.

Nilai tukar (kurs) rupiah sendiri pada pagi hari dibuka menguat Rp14.064 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.040 per dolar AS hingga Rp14.072 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.055 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.119 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah diprediksi menguat dipicu keyakinan kesepakatan perdagangan AS-China

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019