"Syekh Yusuf ini tokoh ulama besar, pejuang dan pemimpin tarekat," kata Ma'ruf Amin di Makassar, Kamis.
Dia mengisahkan, Syekh Yusuf merupakan menantu dari Sultan Alauddin, Gowa, yang pernah berjuang bersama Sultan Hasanuddin Makassar melawan Belanda.
"Sultan Hasanuddin waktu itu ditipu dan ditangkap Belanda. Beliau (Syekh Yusuf) lari ke Banten dan bergabung berjuang bersama Sultan Agung Tirtayasa," jelas dia.
Kemudian, kata Ma'ruf, Syekh Yusuf dan Sultan Agung Tirtayasa juga ditipu. Sultan Agung Tirtayasa ditahan di Batavia sedangkan Syekh Yusuf dibuang hingga ke Afrika Selatan.
"Beliau pejuang yang tidak berhenti begitu saja, sampai dibuang ke Afrika Selatan tapi beliau tidak takut," kata Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, sosok Syekh Yusuf adalah pahlawan yang bisa menjadi panutan. Bahkan kata dia, Syekh Yusuf termasuk pahlawan internasional.
Syekh Yusuf memeroleh gelar pahlawan nasional tahun 1955.
Pemerintah Afrika Selatan tercatat juga turut memberikan gelar pahlawan kepada Syekh Yusuf.
Gelar pahlawan dari Afrika Selatan itu terungkap saat Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Maret 2017.
Zuma mengatakan, gelar pahlawan diberikan untuk Syekh Yusuf karena ikut berjuang bersama masyarakat Afrika Selatan. Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela juga menyebut Syekh Yusuf sosok menginspirasi bagi perjuangan warga Afrika Selatan.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019