"Tahun ini daerah kita mendapat 300 hektare sawah baru untuk empat kabupaten. Kabupaten Kupang 100 hektare, Timor Tengah Selatan 60 hektare, Ngada 40 hektare dan Nagekeo 100 hektare," kata Kepala Bidang Penyuluhan Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Provinsi NTT, Yos Umbu Wanda di Kupang, Kamis.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan sasaran pembukaan sawah baru untuk NTT, pada musim tanam 2019 melalui upaya khusus untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai (PJK) atau dikenal dengan Upsus Pajale (Upaya Khusus Padi, Jagung, dan kedelai).
Menurut dia, jatah pembukaan sawah baru untuk NTT ini terus mengalami penurunan. Pada tahun 2018, NTT mendapat jatah pembukaan sawah baru seluas 400 hektare.
"Tahun 2018 seluas 400 hektare untuk empat kabupaten yakni Kabupaten Kupang 200 hektare, Alor 100 ha, Manggarai Barat 40 ha dan sisanya Sumba Timur," katanya.
Sedangkan tahun 2017, area pembukaan sawah baru cukup luas yakni mencapai 1.500 hektare.
Wilayah cakupannya juga luas yakni 14 dari 21 kabupaten yang ada di provinsi berbasis kepuluan itu.
Penurunan alokasi anggaran untuk pembukaan sawah baru ini disebabkan karena alokasi secara nasional juga berkurang.
Selain itu, realisasi pembukaan sawah baru yang dialokasikan pemerintah pusat tidak mencapai target.
Dia mengatakan, realisasi pembukaan sawah baru selalu tidak mencapai target karena permasalahan sosial maupun lokasinya yang telah disiapkan tidak bisa dikelola disebabkan masalah air.
Baca juga: Kementan targetkan 10 ribu hektare lahan baru
Baca juga: Kalteng siap cetak 400 hektare sawah baru
Baca juga: Presiden: Baru 11 persen sawah terima air dari bendungan
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019