Burung dara laut Cina (Thalasseus bernsteini) dan Dara Laut Jambul (Thalasseus bergii), merupakan dua dari sekian jenis burung dalam famili Sternidae yang dilindungi pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.
Hasilnya tim berhasil menandai dan memasang satelit pada dua ekor Dara Laut Jambul untuk mendeteksi jalur migrasinya, katanya.
"Kedua burung tersebut merupakan burung yang bermigrasi melalui Indonesia. Pada 2018, burung-burung tersebut terpantau berada di perairan Seram Utara, Maluku Tengah," kata Kepala BKSDA Maluku, Mukhtar Amin Ahmadi, di Maluku, Kamis.
Menurut dia, pemantauan dan penandaan tersebut dilakukan pada 14 hingga 19 Februari 2019, bertepatan dengan musim migrasi dara laut Cina dari tempat berbiaknya di Cina ke tempat-tempat yang lebih hangat seperti Indonesia dan Australia.
Dalam pemantauan tersebut, diketahui satu ekor dara laut Cina (Thalasseus bernsteini) bersama dalam kelompok beberapa ekor Dara Laut Jambul (Thalasseus bergii).
Mukhtar mengatakan, menurut International Union for Conservation of Nature IUCN, status konservasi Dara Laut Cina tersebut yaitu critically endangered/CR (kritis). Diperkirakan jumlah individu dewasa di dunia kurang dari 100 ekor.
"Informasi yang terpantau dari satelit memberikan data dan informasi baru untuk mengetahui pergerakan dara laut jambul yang bergerak di sekitar wilayah Pulau Seram hingga ke Australia bagian Utara," kata Biodiversity Conservation Specialist Burung Indonesia, Ferry Hasudungan yang memaparkan rute yang dilewati burung dara laut yang telah diamati selama 2018.
Ferry berharap, informasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi penting bagi konservasi Dara Laut.
"Harapannya kita bisa melihat ke mana saja burung ini bermigrasi, khususnya di wilayah Indonesia, hingga ke depannya mudah-mudahan kita dapat melihat lokasi di perairan Indonesia yang penting untuk dara-laut Cina," tandasnya.
Baca juga: Jenis burung Indonesia bertambah jadi 1.777
Baca juga: 15 persen burung endemik Indonesia terancam punah
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019