Osaka dengan berurai air mata mengakui bahwa ia mengalami kesulitan saat menjadi pusat perhatian sebagai petenis top dunia menyusul kekalahan mengejutkan dari petenis Perancis Kristina Mladenovic di Turnamen Tenis Dubai Duty Free, Selasa.
Itulah kekalahan pertama petenis Jepang berusia 21 tahun itu sejak tampil sebagai juara di Australia Terbuka pada Januari lalu, yaitu gelar kedua turnamen Grand Slam dalam karirnya. Menurut Kvitova, Osaka mau tidak mau harus membiasakan diri dengan sorotan terhadap dirinya.
"Ia adalah petenis nomor satu, juara Grand Slam dan semua ingin mengalahkannya. Itu yang ada dalam pikiran para petenis," kata Kvitova yang dikalahkan Osaka di final Australia Terbuka 2019.
"Saya ingin ketika masih muda, saya mempunyai pengalaman yang sama. Memang begitulah... itu adalah soal pengalaman dan Anda memasuki lapangan sebagai unggulan di setiap pertandingan. Setiap pemain yang dihadapi ingin mengalahkan Anda," kata Kvitova.
Kvitova yang saat ini peringkat empat dunia. meraih gelar Wimbledon pertama kali pada 2011, tapi mengalami kesulitan untuk menjaga konsistensi.
"Saya memerlukan waktu untuk beberapa saat... tiga tahun untuk meraih gelar juara Grand Slam berikutnya. Saya masih di peringkat sepuluh besar. Saya masih bisa bertarung, tapi sulit untuk meraih kemenangan besar," kata Kvitova yang karirnya sempat terganggu setelah insiden penusukan oleh seseorang yang memasuki rumahnya pada 2016 lalu.
(Uu.A032
Baca juga: Osaka kalah di debut sebagai petenis nomor satu dunia
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019