"Alhamdulillah kita dilibatkan dan bisa berpartisipasi di Kalimantan Crossborder Festival 2019. Nanti kita sebagai instruktur Senam Kopi Pancong, dilanjutkan Senam Poco-Poco" ucap Ketua Komunitas Rancak Alun Rumah Melayu Sri, di Pontianak, Kamis.
Kalimantan Crossborder Festival 2019 edisi Aruk itu juga akan menampilkan beragam tarian Sambas. Misalnya tarian khas Melayu Sambas hingga Dayak dan juga Tari Jepin. Untuk tarian khas Melayu Sambas yang akan disajikan di antaranya Tandak Sambas.
Sambas juga kaya akan lagu daerah, seperti Alok Galing, Cik Cik Periuk, atau Kapal Belon yang akan juga ditampilkan.
Kalimantan Crossborder Festival 2019 yang digelar Kementerian Pariwisata RI tersebut disebutnya akan menjadi galeri seni budaya terbaik Sambas.
Pada ajang tersebut beragam khasanah Melayu Sambas dan Dayak akan disandingkan dengan nuansa modern. Karena itu Pesta diperkirakan akan meriah dengan peran aktif dan kolaborasi bersama masyarakat perbatasan.
Sambas juga akan memajang beragam kulinernya, seperti Bubbor Paddas (bubur pedas) yang khas karena memakai daun kesum. Untuk kerajinan tangannya akan dipamerkan di antaranya Kain Sambas (Kaing Lunggi) atau dikenal sebagai Kain Songket Sambas.
Selanjutnya di ajang tersebut telah disiapkan lokasi wisata belanja dengan gerai-gerai pameran yang menyuguhkan beragam produk lokal seperti dari ibu-ibu PKK hingga produk kerajinan Dekranasda. Termasuk gerai produk pertanian
Bagi warga Serawak, Malaysia, menurut dia, bisa menyeberang hanya berbekal Identity Card (IC) dan bahkan dengan `wild card Majelis Keselamatan Serawak. Bahkan bus dari Serawak juga bisa masuk di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Sanggau, Kalbar.
Baca juga: Kemenhan gelar bakti sosial di lima desa perbatas
Baca juga: Belasan ribu umat Muslim hadiri Sambas Berzikiran
Pewarta: Dedi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019