Ini adalah kali pertama restoran asal Singapura itu melebarkan sayap ke Indonesia, setelah memiliki enam gerai di negara asalnya.
Di restoran ini, semua dagingnya dibakar dengan arang sehingga memiliki aroma yang berbeda ketimbang dipanggang dengan oven gas atau listrik.
"Semua brand Collin's pakai equipment yang sama," kata pemilik Collin's Jakarta Soerijadi Kaharudin di Jakarta, Kamis.
Pria yang akrab disapa Apin itu mengatakan makanan-makanan di restoran Collin's dijamin punya rasa yang sama dengan gerai mereka di Singapura.
"Bahan-bahannya banyak dari Indonesia karena kami mengusahakan lebih banyak bahan lokal," kata Apin.
Khusus untuk restoran di Indonesia, ada beberapa menu yang disesuaikan dengan selera lidah pencinta kuliner Tanah Air.
Pengunjung dapat memesan sop buntut, atau mengganti pasta dalam menu set dengan nasi goreng.
Jika ingin mencicipi berbagai daging sekaligus, cobalah menu platter yang menyajikan beberapa variasi daging.
Duck confit-nya terasa renyah di luar dan lembut di dalam, sementara daging sirloin-nya tetap lembut meski tingkat kematangannya well done.
Pencinta daging wajib mencicipi 45 days dry aged beef yang ditawarkan di restoran ini.
Daging-daging itu disimpan dalam chiller khusus untuk mengatur kelembapan dan suhu tertentu.
Semakin lama didiamkan, kelembapan daging semakin berkurang sehingga yang tersisa hanyalah sensasi juicy dari daging tersebut. Semakin lama, daging akan semakin enak, harganya juga semakin mahal.
Harganya mulai dari Rp170.000 hingga Rp500.000 per 100 gram.
"Ini nomor satu untuk pencinta daging," kata Apin. "Buat mereka, cara menikmati daging yang terbaik hanya dengan rock salt."
Dia menambahkan Collin's berencana membuka cabang baru di Indonesia tahun ini.
Baca juga: Sensasi hamburger ala Negeri Sakura
Baca juga: Cerita Dian Sastro jalani bisnis kuliner sehat
Baca juga: Menjadikan ubi sebagai makanan olahan "kekinian"
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019