Jakarta (ANTARA News) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai bahwa wilayah Indonesia barat masih berpotensi untuk dilakukan eksplorasi guna ditemukannya cadangan baru lainnya usai penemuan cadangan gas signifikan di Blok Sakakemang, Sumatera Selatan.Dari 10 area prospektif yang direkomendasikan, masih ada beberapa area prospektif yang juga terdapat di Indonesia barat
"Masih, walaupun Indonesia barat kondisinya sudah mature, ternyata terbukti kita masih bisa menemukan cadangan yang signifikan," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Kepala SKK Migas tersebut menjelaskan bahwa kendati pemerintah saat ini mendorong kegiatan eksplorasi ke wilayah Indonesia timur, namun Indonesia barat tidak akan ditinggalkan dalam kegiatan eksplorasi tersebut.
"Dari 10 area prospektif yang direkomendasikan, masih ada beberapa area prospektif yang juga terdapat di Indonesia barat," tutur Dwi Soetjipto.
Selain Blok Sakakemang di Sumatera Selatan, dua area prospektif lainnya di Indonesia barat yang direkomendasikan SKK Migas yakni di wilayah utara dan tengah Sumatera.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan kegiatan eksplorasi di Blok Sakakemang, Sumatra Selatan, berpotensi menemukan cadangan gas baru untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan Repsol pada tahun 2018 memutuskan untuk melakukan pengeboran ke-2 di dalam Blok Sakakemang. Sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X) ditajak pada 20 Agustus 2018 dengan target "fractured basement". Lokasi sumur berada sekitar 60 km dari lapangan gas raksasa Suban.
Pada awal Februari 2019, Repsol dan SKK Migas menemukan potensi cadangan dengan kedalaman sumur mencapai target 2430 MD.
Keberhasilan sumur KBD 2X akan membuka eksplorasi dengan target fractured basement di Sumatra Selatan hingga ke Sumatra Tengah.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019