Dikembangkan, 36 titik geopark di Meratus

21 Februari 2019 22:18 WIB
Dikembangkan, 36 titik geopark di Meratus
Dokumen foto tupai terkecil di dunia, Bornean pigmy squirrel, Exilisciurus exilis, di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. (Foto: ANTARA Kalsel/Hasan Zaenuddin)
Banjarbaru (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupaya mengembangkan 36 titik taman bumi (Geopark) di Pegunungan Meratus yang tersebar di 10 kabupaten di provinsi kaya sumber daya alam ini.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan Isharwanto di Banjarbaru Kamis mengatakan,

penetapan status Pegunungan Meratus menjadi Geopark Nasional, akan diikuti dengan langkah-langkah pembangunan oleh Pemprov Kalsel.

Geopark (taman bumi) adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi dan mengajak masyarakat setempat berperan serta melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya.

Menurut Isharwanto, penetapan status Pegunungan Meratus menjadi Geopark Nasional diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di dalamnya.

"Keberadaan geopark akan membuat masyarakat yang dulunya menebang pohon di hutan, sekarang harus melindungi," katanya.

Melalui penetapan tersebut, Pemprov Kalsel juga akan mengupayakan, hutan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, sehingga dapat dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, tanpa merusak hutan.

penetapan Geopark Meratus merupakan upaya konkrit Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dalam menyelematkan Meratus dari kerusakan.

"Save Meratus menjadi perbincangan hangat, baik di kalangan aktivis dan pemerhati lingkungan. Geopark ini menjadi upaya konkrit Pak Gubernur dalam mendukung aspirasi masyarakat," katanya.

Beberapa langkah yang akan dilakukan Pemprov Kalsel menyelamatkan Meratus yaitu, membentuk badan pengelola geopark, masterplane pengembangan geopark dan meningkatkan infrastruktur di dalamnya.

Selain itu, meningkatkan jejaring dengan geopark yang ada baik skala nasional dan internasional, serta meningkatkan promosi wisata.

Isharwanto mengatakan, apabila geopark tidak dikembangkan dalam jangka 4 tahun ke depan, maka statusnya bisa dicabut.

"Makanya kami terus bergerak mengembangkan potensi Geopark Nasional Meratus ini," katanya.

Bukan hanya di tingkat nasional, pihaknya berusaha meningkatkan status menjadi geopark internasional, sambil terus berupaya mengembangkan infrastruktur pendukungnya.

Pada 24 Februari 2019, Pemprov Kalsel akan mendeklarasikan Geopark Meratus di Kiram Park, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, yang bakal dihadiri ribuan orang.

Selain itu, Pemprov juga akan mengembangkan 2 geosite prioritas yaitu Matang Keladan dan Geosite Kahung dengan menjadikan Desa Belangian menjadi desa wisata sebagai pintu utama.

Geopark Meratus menjadi yang pertama di Pulau Kalimantan dan memiliki keunikan dibanding geopark lainya. Keunikan tersebut, diantaranya Pegunungan Meratus merupakan sebuah pegunungan ofiolit tertua di dunia.*


Baca juga: Sang penjaga Meratus dari Hulu Sungai Tengah

Baca juga: Tim ekspedisi Meratus temukan 32 tanaman langka



 

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019