Kabar itu diperoleh Konsulat RI di Vanimo, Papua Nugini setelah adanya laporan dari warga PNG tentang nelayan yang ditampung keluarganya, kata Konsul RI di Vanimo Abraham Lebelauw kepada Antara di Jayapura, Jumat.
Dikatakan dia, pada Rabu (20/2) ada warga PNG mendatangi konsulat di Vanimo dan memberitahukan tentang nelayan asal Jayapura yang ditampung keluarganya.
Saat ini pihak konsulat sedang berkoordinasi untuk memulangkan yang bersangkutan dari Wewak ke Jayapura melalui Vanimo, namun belum dapat dipastikan kapan nelayan tersebut akan dipulangkan.
Arius Saba dilaporkan hilang setelah tidak pulang sejak melaut Selasa (12/2), kata Abe Lebelauw.
Kepala Biro Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai secara terpisah mengatakan, hilangnya nelayan asal Hamadi itu dilaporkan keluarga Senin (18/2) ke Pos Laut Hamadi dan sejak awal keluarga menduga kemungkinan korban terseret arus hingga masuk ke perairan PNG.
Karena itu kami langsung melakukan koordinasi dengan Konsulat RI di Vanimo dan memberitahukan insiden tersebut ke Konsulat PNG di Jayapura.
Perkiraan itu disebabkan sebelumnya juga ada tiga nelayan yang terseret arus dan ditolong masyarakat di Wewak, kata Suzana Wanggai.
Baca juga: Dua nelayan asal Hamadi-Papua nasibnya belum diketahui
Baca juga: Tantangan Merauke menjadi kawasan perikanan terintegrasi
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019