• Beranda
  • Berita
  • Relawan ACT lanjutkan gowes menuju Banten bantu korban bencana

Relawan ACT lanjutkan gowes menuju Banten bantu korban bencana

22 Februari 2019 19:55 WIB
Relawan ACT lanjutkan gowes menuju Banten bantu korban bencana
Arsip Foto - Sejumlah nelayan memindahkan perahu yang dihempas tsunami ke tepi laut di kampung nelayan I, Labuan, Pandeglang, Banten, Rabu (9/1/2019). Mereka berharap pemerintah memberi bantuan modal untuk membeli peralatan yang rusak serta biaya perbaikan perahu. ANTARA FOTO/Harosan Akhmad/af/aww. (ANTARA FOTO/HAROSAN AKHMAD)

Kita gowes bersama untuk tujuan kemanusiaan yaitu membantu para nelayan Banten yang hingga saat ini mata pencahariannya masih terhenti,

Yogyakarta (ANTARA News) - Seratusan pesepeda Yogyakarta yang tergabung dalam "Goweser Jogja Peduli" melepas relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Akbar di Tugu Yogyakarta, Jumat, untuk melanjutkan gowes sambil menggalang dana bagi korban bencana alam di Banten.

"Kita gowes bersama untuk tujuan kemanusiaan yaitu membantu para nelayan Banten yang hingga saat ini mata pencahariannya masih terhenti. Selain itu juga melepas Mas Akbar untuk melanjutkan Gowes ke Semarang dan akan berakhir di Banten," kata Ketua Goweser Jogja yang biasa dipanggil Mbah Kung di sela-sela pelepasan.

Selain melakukan gowes bersama, menurut dia, acara tersebut juga bertujuan untuk melepas Akbar yang sudah bersepeda dari Surabaya sejak 17 Februari 2019, sambil menggalang kepedulian di setiap titik pemberhentian.

Akbar merupakan relawan ACT asal Makassar yang memiliki jiwa sosial tinggi. Akhir September 2018 ketika Kota Palu, Sigi dan Donggala diguncang gempa ia turut
membantu, bahkan ketika pesisir pantai Pandeglang, Banten diterjang ombak tsunami dengan segara ia berangkat ke Banten untuk turut serta menjadi relawan kemanusiaan.

Berbekal keprihatinannya terhadap kondisi nelayan di Pesisir Banten yang hingga kini belum bisa melaut, ia kemudian memutuskan melakukan gowes dari Surabaya-Banten dengan jarak total 1.100 km, untuk menggalang kepedulian untuk masyarakat pesisir Banten yang kondisinya hingga kini belum pulih.

"Di pesisir Pantai Pandeglang ada sekitar 400-an kapal nelayan masih rusak akibat tsunami, bahkan sebagian masih belum diangkat dari dasar laut, padahal untuk makan sehari-hari mereka dapat dari hasil melaut itu," kata Akbar sembari mengajak para goweser mendoakan para nelayan Banten.

Sementara itu, Kepala Cabang ACT DIY Bagus Suryanto mengatakan rasa kepedulian yang besar sudah sewajibnya diberikan kepada masyarakat yang kesusahan, utamanya masyarakat terdampak tsunami di Banten maupun di Lampung.

"Apapun bentuknya, besar maupun kecil semoga bisa meringankan beban duka mereka," kata Bagus saat memberi sambutan bersama para komunitas pesepeda Jogja.

Baca juga: NU Peduli bangun huntara di daerah terdampak tsunami Selat Sunda
Baca juga: Anji akan garap proyek kolaborasi bersama Drive

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019