Dalam lawatan yang jarang terjadi ke Rakhine, Suu Kyi menekankan parktek bisnis yang bertanggung jawab ketika dia berpidato dalam pameran investasi yang disponsori Jepang di Pantai Ngapali, di pesisir Rakhine.
Ia hanya merujuk sedikit kepada konflik-konflik yang telah melanda di kawasan-kawasan beberapa ratus kilomter ke arah utara, termasuk konflik terbaru dengan para pemberontak Rakhine yang mengakibatkan lebih 5.000 orang mengungsi sejak Desember, demikian Reuters melaporkan.
"Sudah begitu lama perhatian masyarakat internasional berfokus pada aspek-aspke negatif yang sempit terkait masalah di Rakhine Utara daripada gambar lebih besar yang menunjukkan potensi besar dari negara bagian ini untuk perdamaian dan pembangunan," kata Suu Kyi.
Related News: World`s religious leaders meet Aung San Suu Kyi discussing Rohingya
Pemerintahnya mengakui "tantangan-tantangan besar" yang dihadapi di Rakhine dan berbuat semaksimal mungkin untuk mengatasinya, ujarnya.
Peraih Hadiah Nobel itu telah berjanji akan membuat Myanmar yang ramah untuk investasi sementara pemerintahnya berusaha membalik penurunan investasi dan pariwisata asing dari Barat sejak eksodus Rohingya memicu kemarahan dunia.
Myanmar juga akan memberi tahu para investor di London bulan depan di konferensi perdagangan dan investasi yang diselenggarakan Kamar Dagang Inggris di Myanmar.
Redaktur: Eliswan Azly
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019