"Noeim bebas dari tahanan kasus terorisme, pada Selasa (19/2). Saya bersama keluarga yang menjemput dia mendampingi hingga di rumahnya," kata Muhammad Fauzi adik kandung Noeim, di rumah duka Jalan Kenong, Kelurahan Joyotakan RT 03 RW 04, Serengan, Solo, Minggu.
Menurut Fauzi, Noeim bebas dari tahanan dalam kondisi sehat, dan dia sudah 5 hari tinggal di rumahnya. Dia divonis 6 tahun, tetapi yang dijalani 5 tahun sembilan bulan. Almarhum sebelum meninggal mempunyai riwayat penyakit asma.
Jenazah Noeim setelah disholatkan di Mesjid Riyadlul Falah Padangan Joyontakan Serengan Solo, diberangkatkan ke tempat pemakaman umum Muslim Polokarto Sukoharjo. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka, pada pukul 08.45 WIB.
Fauzi juga mengatakan baha Noeim adalah seorang sarjana komputer dan mengajar sebagai guru di sebuah sekolah dasar (SD) di Solo.
"Almarhum kakak saya ini, orangnya cerdas dan dia juga seorang sarjana komputer," kata Fauzi.
Menurut Muhammad Fauzi kakaknya itu, seorang sarjana komputer. Sebelum ditangkap oleh polisi, ia mengajar di sebuah sekolah dasar sebagai guru. Dia juga memiliki usaha rental komputer menerima jasa pengetikan skripsi di rumahnya.
"Dia otaknya cerdas saat di LP panggilannya pak guru," kata Muhammad Fauzi.
Fauzi menjelaskan Noeim anak nomor 8 dari 9 bersaudara. Almarhum meninggalkan seorang istri, Nunik, dan seorang anak.
Baca juga: Kesan Kalapas terhadap eks-napi terorisme Noeim Baasyir
Baca juga: Narapidana terorisme Noeim Baasyir bebas murni
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019