Oleh Fazar Muhardi dan Anggi RomadhoniPuskesmas kita sudah menangani beberapa pasien yang mulai batuk-batuk, flu akibat dampak asap
Pekanbaru, (ANTARA News) - Gubernur Riau Syamsuar menyatakan pihaknya segera mengirim bantuan masker dan obat-obatan ke Pulau Rupat, Bengkalis yang hingga hari ini diselimuti kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
"Kita segera kirim bantuan kesehatan dan masker. Saya sudah minta Pak Sekda untuk segera menyiapkan dan dikirim ke sana," kata Syamsuar kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan saat ini Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat terus fokus menangani karhutla yang terjadi di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Ratusan personel gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta masyarakat setempat berjibaku melakukan pemadaman.
Selain upaya pemadaman, dia juga memastikan bantuan kesehatan segera dikirim ke Pulau terluat di Pesisir Riau tersebut.
"Agar nanti tidak meluas penyakit yang tidak diharapkan," ujarnya.
Pulau Rupat hingga hari ini terus membara. Bahkan, pagi tadi kualitas udara terus menurun hingga level berbahaya. Sebuah sekolah dasar di Pulau itu terpaksa diliburkan karena berada tidak jauh dari lokasi Karhutla serta diselimuti asap tebal.
Selain berdampak pada dunia pendidikan, kesehatan masyarakat Pulau Rupat juga terpantau terganggu.
"Puskesmas kita sudah menangani beberapa pasien yang mulai batuk-batuk, flu akibat dampak asap," kata Camat Rupat, Hanafi.
Korban kabut asap juga menyerang bayi, yang harus mendapat perawat serius. Meski terus terpapar udara tidak sehat hingga berbahaya, dia mengatakan belum ada warganya yang mengungsi.
Aktivitas warga pun masih tergolong normal, meski dia mengimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat yang mulai mengeluhkan sakit akibat kabut asap untuk segera melapor dan berobat ke Puskesmas terdekat.
Butuh Tabung Oksigen.
Camat Rupat mengatakan salah satu bantuan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah tabung oksigen untuk mengatasi korban yang mengalami sesak nafas akibat karhutla.
"Iya, kita butuh itu. Juga sebagai antisipasi ke depan jika ada warga yang sakit," katanya.
Sejauh ini, dia menjelaskan bantuan berupa masker dengan jumlah 2.600 unit telah disebarkan ke masyarakat. Masker tersebut berasal dari Dinas Kesehatan dan BPBD Bengkalis.
Sementara itu, BPBD Riau mencatat luas lahan yang terbakar hingga hari ini mencapai 996 hektare, dan meningkat lebih dari 100 hektare dalam kurun waktu kurang dari sepekan. Bengkalis menjadi penyumbang titik panas terbanyak dengan jumlah mencapai 742,5 hektare.
Baca juga: Masyarakat Rupat mulai terserang penyakit akibat kabut asap karhutla
Baca juga: Siswa di Rupat diliburkan akibat kabut asap
Baca juga: Pemadaman kebakaran lahan di Pulau Rupat terkendala angin kencang
Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019