"Saya kira perkembangan teknologi informasi menuntut perkembangan penanganan arsip yang lebih efisien, lebih sederhana, mudah dan cepat diakses yakni dengan digitalisasi," ujar Mendikbud saat meresmikan Pusat Arsip Kemendikbud di Bekasi, Jawa Barat, Senin.
Dia menjelaskan pada saat ini, arsip-arsip tidak perlu lagi disimpan di gedung yang besar tapi cukup dengan menyimpannya dalam komputasi awan. Sementara untuk arsip-arsip yang tidak dikomputerisasi bisa disimpan di mikrofilm.
"Jadi satu gedung bisa cukup untuk mikrofilm, tinggal coding-nya saja yang perlu diperhatikan," kata dia lagi.
Untuk itu dia meminta agar kompetensi petugas arsip terus ditingkatkan lagi terutama dalam menyongsong dunia digital.
Menurut dia, infrastruktur di pusat arsip tersebut sudah cukup baik untuk menjaga kearsipan yang ada di kementerian.
Pusat Arsip Kemendikbud yang terletak di kawasan Ciketing, Bekasi, itu mempunyai luas empat hektare. Ke depan, dia meminta agar bangunan dibangun vertikal agar tidak memerlukan banyak lahan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan Pusat Arsip Kemendikbud mulanya berfungsi sebagai gudang buku. Saat ini pun masih terdapat sejumlah sisa buku.
Didik juga menjelaskan bahwa dulunya pusat arsip itu menampung proyek-proyek besar, proyek-proyek buku terpadu.
"Sekarang pun kita masih bisa melihat masih ada buku-buku yang tersisa," kata Didik.
Baca juga: Ribuan arsip Kementerian Sosial dimusnahkan
Baca juga: 461 taman baca masyarakat Surabaya terintegrasi digital
Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019