"Stasiun Geofisika Banjarnegara ikut mendampingi kegiatan tersebut," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhise di Banjarnegara, Selasa.
Petugas dari BPBD Cilacap sesuai dengan SOP yang telah disepakati ikut dalam kegiatan tersebut dan semua tahapan berjalan dengan lancar, katanya.
Dia menjelaskan sesuai protokol yang telah ditetapkan, sirine di Tegal Kamulyan berbunyi pukul 10.00 waktu setempat.
"Dicoba aktivasi otomatis juga dari pusat (BMKG Jakarta) berhasil sebanyak tiga kali," katanya.
Sirine tsunami di Jetis juga berbunyi pukul 10.01 waktu setempat sesuai protokol.
"Berhasil berbunyi, dan diaktivasi secara otomatis dari BMKG pusat juga telah berbunyi sebanyak tiga kali," katanya.
Dia menjelaskan BMKG rutin menguji coba sirine tsunami untuk memastikan perangkat peringatan dini tsunami berfungsi dengan baik dan sewaktu-waktu bisa dioperasikan.
"BMKG ingin memastikan bahwa seluruh perangkat peringatan dini tsunami dalam kondisi baik dan dapat beroperasi dengan baik kapanpun dibutuhkan," katanya.
Ini dilakukan dalam rangka pengurangan risiko bencana gempa dan juga tsunami di Kabupaten Cilacap, katanya menambahkan.
Baca juga: BMKG: sirine peringatan dini tsunami tidak aktif
Baca juga: Banten butuhkan banyak sirine peringatan dini tsunami
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019