"Soal UN sama seperti tahun lalu, yakni 10 persen kategori HOTS. Itu sekitar empat hingga lima soal. Begitu juga dengan UN Matematika, ada 10 persen soal isian," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno di Jakarta, Selasa.
Totok menjelaskan tingkatan soal UN tahun ini masih sama dengan tahun lalu karena kementerian ingin membiasakan murid dengan soal-soal kategori HOTS.
Ia menambahkan soal-soal UNI akan meliputi soal dengan kategori mudah, sedang, agak sulit, dan sulit.
Mengenai kesiapan sekolah menyelenggarakan ujian nasional, ia menjelaskan bahwa saat ini untuk tingkat SMP sebanyak 82 persen sudah siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Untuk tingkat SMA/SMK sebanyak 88 persen," kata dia.
Totok mengatakan UN bukan untuk menentukan apakah anak itu pintar atau tidak, melainkan alat untuk mengevaluasi kemampuan murid.
UNBK akan diselenggarakan pada 25 hingga 28 Maret untuk SMK; 1 hingga 2 April serta 4 April dan 8 April untuk tingkat SMA; dan 22 hingga 25 April untuk tingkat SMP.
Sekolah yang belum melaksanakan UNBK karena keterbatasan infrastruktur atau sumber daya manusia akan melaksanakan UN Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) mengacu pada Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan UN yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan.
Baca juga:
Persiapan UN sudah 90 persen
Kemendikbud Siapkan Kebijakan Khusus UN bagi Siswa Terdampak Bencana
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019