Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, mengatakan produksi tahun 2019 sebesar 2.036 kilogram dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung. Peningkatan penjualan ini seiring dengan ekspektasi peningkatan jangkauan pemasaran produk logam mulia Antam, baik di pasar domestik maupun ekspor.
"Pada tahun 2019, kami menargetkan pertumbuhan kinerja operasional melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang berbasis pada nikel, emas dan bauksit," kata Arie melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Arie mengatakan Antam juga berfokus untuk menjaga level biaya tunai produksi tetap rendah, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai yang positif bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Untuk feronikel, Antam menargetkan volume produksi di tahun 2019 sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi), meningkat 21 persen dibandingkan dengan realisasi produksi unaudited tahun 2018 sebesar 24.868 TNi.
Peningkatan target ini sejalan dengan strategi Antam untuk meningkatkan utilisasi operasi pabrik Feronikel Pomalaa, serta akan mulai beroperasinya pabrik Feronikel di Halmahera Timur pada semester kedua tahun 2019.
Antam juga menargetkan penjualan feronikel sebesar 30.280 TNi atau meningkat 25 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 24.135 TNi.
Untuk mendukung peningkatan target produksi feronikel, pada tahun 2019 Antam menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 10,50 juta wet metric ton (wmt), meningkat 12 persen dibandingkan capaian produksi bijih nikel unaudited tahun 2018 sebesar 9,32 juta wmt.
Peningkatan produksi bijih nikel tersebut akan digunakan sebagai bahan baku produksi feronikel Antam serta untuk mendukung penjualan bijih nikel.
Sementara itu, total penjualan bijih nikel Antam tahun 2019 ditargetkan sebesar 8 juta wmt yang ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor, tumbuh 26 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 6,33 juta wmt.
Untuk bijih bauksit, Antam menargetkan produksi di tahun 2019 sebesar 3,17 juta wmt, tumbuh 188 persen dibandingkan realisasi produksi unaudited tahun 2018 sebesar 1,10 juta wmt.
Sedangkan untuk penjualan bijih bauksit tahun 2019 ditargetkan sebesar 3,22 juta wmt, naik sebesar 250 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 920 ribu wmt.
Peningkatan produksi dan penjualan bijih bauksit seiring untuk pemenuhan permintaan pasar domestik maupun ekspor.
Baca juga: Antam targetkan penjualan emas naik 30-40 persen
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019